Plafon Gereja Tempat Pengungsian Korban Puting Beliung di Medan, Jebol


355 view
Plafon Gereja Tempat Pengungsian Korban Puting Beliung di Medan, Jebol
Foto: SIB /Oki Lenore
Jebol: Plafon gereja (bagian belakang atas) yang menjadi tempat pengungsian korban puting beliung di Medan Denai, jebol. Rombongan GAMKI bersama sebagian pengungsi usai kebaktian dan memberi bantuan, Minggu (31/10).

Medan (SIB)

Plafon gereja yang menjadi tempat pengungsian korban puting beliung di Medan Denai, jebol. Rusaknya bangunan gereja yang menjadi Pos Pelayanan (Pospel) HKBP Pendidikan Medan yang dilayani Pdt Sevtri Manullang dan St O Br Sitompul tersebut juga dikarenakan bencana yang terjadi Sabtu (30/10) malam.


Marthin Lumban Gaol, fungsionaris Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Medan, mengatakan itu, Senin (1/11) malam seusai mengantar konsumsi untuk pengungsi. "Kami dari GAMKI jadi sedih. Saat warga butuh tempat tinggal, gereja tempat tinggal, rupanya butuh bantuan juga. Ini pergumulan kami," ujar pria pengerja seni etnik dan religi tersebut didampingi St O Br Sitompul.


Sebelumnya, pada Minggu (31/10), pengurus GAMKI Medan atas atensi Ketua Nimrot Sihotang melakukan kunjungan kasih, Di rombongan itu ada Sekretaris Fery Sihite, Octavianus Hutahaean, Jhon Marthin Lumban Gaol, Wahyuni Sitorus, Gomgom Nababan dan Rasi Kasim Samosir. Kunjungan untuk saling menguatkan, berdoa bersama dan menyereahkan bantuan.


Sebagaimana diketahui angin puting beliung memorakporandakan sejumlah rumah di Bakaranbatu Menteng, Medan Denai. Warga korban bencana sekira 15 kepala keluarga.


Korban mengungsi sementara di gereja yang menjadi Pospel HKBP Pendidikan. Tetapi, sehari setelah kejadian, plafon gereja jebol. "Mungkin malam itu terkena puting beliung juga, tapi masih tertahan," cerita St O Br Sitompul.


Saat kunjungan itu, Ketua Nimrot Sihotang melalui Sekretaris Fery Susanto Sihite menginisiasi penggalangan dana secara intern."Berapa yang terkumpul, sudah disalurkan," tambah Marthin Lumban Gaol. "Ini merupakan kejadian yang tidak bisa diduga. Sebagai wujud rasa empati, kami turut merasakan apa yang dirasakan oleh saudara-saudari yang kami rasakan. Saluran berupa beras janganlah dilihat dari nilai nominalnya. Akan tetapi, lihat keikhlasan kami sebagai simbol kami turut merasakan apa yang saudara-saudari rasakan," ujar Wakil Ketua GAMKI Medan itu.


Data yang dihimpun GAMKI berdasar keterangan Camat Ali Sipahutar dan Lurah Binjai Dartaswin, sekira 34 rumah terkena puting beliung.


"Kami minta pada Camat Medan Denai, untuk membangun dapur umum seperti yang dijanjikan Wali Kota Medan. Secepatnyalah. Tapi belum ada," ujar Marthin Lumban Gaol yang terus memantau warga terkena bencana. (R10/d)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com