Polrestabes Medan Turunkan 700 Personel Amankan Proses Bhikkhu Jinadhammo


150 view
Polrestabes Medan Turunkan 700 Personel Amankan Proses Bhikkhu Jinadhammo
Foto: SIB/Roy Marisi Simorangkir
CEK PERSONEL: Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda (tiga dari kiri) dan Kompol Pardamean Hutahaean (dua dari kanan) berfoto bersama panitia usai mengecek kesiapan personel Pam di Kompleks MMTC Pancing, Sabtu (4/2).

Medan (SIB)

Polrestabes Medan didukung Kodim 0201/BS menurunkan sekira 700 personel gabungan TNI-Polri untuk mengamankan prosesi penyemayaman YM Bhikkhu Jinadhammo Mahathera di Vihara Borobudur Jalan Imam Bonjol hingga kremasi yang digelar di Kompleks MMTC Pancing, Sabtu (4/2).

Kepada wartawan di Kompleks MMTC Pancing, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda melalui Perwira Pengendali Pengaman (Padal Pam) Objek MMTC Pancing Kompol Pardamean Hutahaean mengatakan, ratusan personel TNI-Polri tersebut disiagakan di dua lokasi, yaitu Vihara Borobudur Jalan Imam Bonjol dan Kompleks MMTC Pancing.

"Personel gabungan yang diturunkan untuk Pam objek Kompleks MMTC Pancing sekira 350. Sedangkan sisanya bertugas untuk pengamanan objek Vihara Borobudur," kata Kasat Samapta Polrestabes Medan itu.

Ditambahkan, pengamanan di Kompleks MMTC Pancing tersebut diberlakukan selama dua hari, yaitu Sabtu (4/2) dan Minggu (5/2).

Namun mantan Kapolsek Helvetia itu mengakui, jumlah personel yang dilibatkan pada hari kedua lebih sedikit.

Pantauan wartawan, sekira 10 ribu umat Buddha memenuhi Kompleks MMTC Pancing untuk memberikan penghormatan terakhir dan menyaksikan prosesi kremasi YM Bhikkhu Jinadhammo Mahathera.

Diketahui, YM Bhikkhu Jinadhammo Mahathera merupakan bhikkhu Theravada paling senior yang telah melewati 53 masa vassa.

Jinadhammo pernah mendapat anugerah gelar kehormatan dari Kerajaan Thailand sebagai Than Choukun Prha Vithet Dhammanyana, atas pengabdiannya mendarmakan ajaran Buddha Dhamma di Indonesia.

Jinadhammo yang akrab disapa dengan sapaan Eyang itu lahir di Desa Gempok, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali pada tanggal 3 September 1944, dengan nama Sunardi. Ayahnya Adma M dan Ibunya Sadiem bukanlah Buddhis. (A16/c)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com