Medan (SIB)
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara mencatat, ekonomi Sumatera Utara triwulan I-2022 terhadap triwulan IV-2021 mengalami kontraksi sebesar 0,13 % (q-to-q).
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Nurul Hasanudin, Jumat (13/5).
Ia mengatakan, perekonomian di provinsi ini berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan I-2022 atas dasar harga berlaku mencapai Rp225,42 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp138,88 triliun.
Dari sisi produksi, katanya, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Jasa Keuangan sebesar 16,57 %. Dari sisi Pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa merupakan komponen mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 2,30 %.
Dikatakan, ekonomi Sumatera Utara triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,90 % (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Kesehatan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,78 %. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi yakni pada komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 14,64 %.
Struktur ekonomi di Pulau Sumatera secara spasial pada Triwulan I tahun 2022 didominasi oleh beberapa provinsi di antaranya Provinsi Sumut memberikan kontribusi terhadap PDRB di Pulau Sumatera sebesar 22,92%; Provinsi Riau sebesar 24,56 persen; Provinsi Sumatera Selatan sebesar 13,05 %; dan Provinsi Lampung sebesar 9,64 persen.
“Sementara kontribusi terendah adalah Provinsi Bengkulu sebesar 2,10 %,” ujarnya.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni Jasa Keuangan yaitu sebesar 6,57 %. Lapangan usaha yang memiliki peran penting terhadap perekonomian Sumatera Utara adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh sebesar 1,73 %, Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tumbuh sebesar 0,55 %.
“Sedangkan Industri Pengolahan mengalami kontraksi sebesar 0,50 %; dan Konstruksi terkontraksi sebesar 3,69 persen,” sebutnya.
Struktur PDRB Sumatera Utara menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti.
Perekonomian Sumatera Utara masih didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 22,90 %; diikuti Industri Pengolahan sebesar 19,59 %; Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 18,75 % dan Konstruksi sebesar 13,15 %.
“Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sumatera Utara mencapai 74,39 imbuhnya. (A1/a)