Rilis “Dokter Penakluk Badai”, Sofyan Tan Ikuti Petunjuk Bung Karno dalam Nation and Character Building


315 view
Rilis “Dokter Penakluk Badai”, Sofyan Tan Ikuti Petunjuk Bung Karno dalam Nation and Character Building
Foto: Staf Ahli DPR RI Komisi X
Rilis “Dokter Penakluk Badai”: Sofyan Tan merilis buku “Dokter Penakluk Badai” di Regalle Convention Centre Medan, Sabtu (24/9). Buku ditulis J Anto itu diikuti bedah oleh sejumlah kalangan. Termasuk anggota DPR RI Putra Nababan dan testimoni sejumlah penerima beasiswa. 

Medan (SIB)


Anggota DPR RI dr Sofyan Tan merilis “Dokter Penakluk Badai” di Regale Conventuon Centre Medan, Sabtu (24/9). Buku yang ditulis J Anto itu memuat kisah seorang dokter yang menantang badai dalam mewujudkan ambisinya berbagi pada sesama, khususnya kaum dhuafa khususnya yang didiskriminasi sesuai pengalaman hidupnya.

“Sebagai warga yang datang dari keluarga sangat sederhana dan dari kelompok minoritas, etnis Tionghoa, tidak ada alasan untuk tidak berbuat,” ujar Sofyan Tan didampingi istrinya Elinar dan anak-anak.

Impiannya mulai terwujud ketika membangun sekolah Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) pada tahun 1987. Ia mengelola dan mencarikan biaya anak-anak bersekolah dengan cara subsidi silang bahkan “mengemis” pada dermawan.

Perilisan yang dihadiri sejumlah tokoh lintas profesi itu dilanjut dengan bedah buku. Satu penanggap adalah anggota DPR RI Putra Nababan. “Pak Sofyan Tan ini sahabat orangtua saya, Panda Nababan. Yang dilakukannya menginspirasi karena fokus membangun karakter lewat dunia pendidikan. Beliau mengimplementasikan dan mengikuti petunjuk Bung Karno dalam 'Nation and Character Building',” simpul broadcast senior tersebut.

Hal serupa pembedah buku lainnya Lely Zailani yagn mengatakan biografi Sofyan Tan menjadi hal menarik sekaligus menjadi perenungan bagi Indonesia bahwa diskriminasi yang didasarkan pada isu SARA merupakan hal yang harus dihapuskan. “Sofyan Tan menunjukkan, segala bentuk diskriminasi hanya akan mendatangkan berbagai kesusahan,” simpulnya.

Kesusahan itu, lanjutnya, dirasakan Sofyan Tan mulai dari sekolah hingga kuliah di kedokteran. “Tapi beliau menjadikan rintangan sebagai motivasi untuk berbuat baik dan manfaatnya dirasakan banyak orang,” putusnya.

Di kegaitan itu sejumlah penerima bantuan atau beasiswa dari Sofyan Tan bertestimoni. Baik dari anak sekolah hingga orangtua yang anaknya dapat kuliah karena bantuan. Seperti diutarakan Kristina Keliat yang berprofesi sebagai pemecah kemiri. “Ah, jangankan orang-orang pesimis yang sepele pada saya. Keluarga saya saja tak percaya saya dapat menguliahkan dua anak. Semua berkat bantuan pak Sofyan Tan,” simpulnya.

Atas semua apresiasi tersebut, Sofyan Tan mengaku tak “terbang” karena apa yang dilakukannya semata-mata memenuhi amanah orangtuanya agar tidak ada lagi orang didiskriminasi, orang susah hingga tak dapat meraih cita-cita karena biaya. “Saya merasa membantu sesama adalah kewajiban, keharusan...” ujarnya. (R10/d)

Halaman :
1
2
Semua
Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com

Berita Terkait

Komentar