Temu Ramah dengan Orang Tua Siswa Methodist-1 Kutalimbaru Penerima Bantuan PIP

Sofyan Tan: Kita Boleh Miskin, Tapi Otak Jangan Miskin


367 view
Sofyan Tan: Kita Boleh Miskin, Tapi Otak Jangan Miskin
Foto: harianSIB.com/Wilfred Manullang
FOTO BERSAMA : Anggota DPR RI dr Sofyan Tan berfoto bersama guru-guru Methodist-1 Kutalimbaru dan Pimpinan PKMI Methodist-1 Kutalimbaru Pdt Ernita Hutahaean STh di aula sekolah PKMI Methodist-1 Kutalimbaru, Desa Lau Bekeri, Selasa (11/10). 

Medan (SIB)


Menjadi orang miskin adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Orang miskin kerap menjadi tertuduh jika ada yang kehilangan barang. Agar tidak menjadi orang miskin, kita harus memiliki cita-cita besar. Kita boleh miskin, tapi otak jangan miskin.

Hal itu dikatakan Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Komisi X Bidang Pendidikan dr Sofyan Tan saat temu ramah dengan para orang tua siswa PKMI Methodist-1 Kutalimbaru yang anaknya menerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di aula sekolah PKMI Methodist-1 Kutalimbaru, Desa Lau Bekeri, Selasa (11/10).

Kedatangan Sofyan Tan disambut meriah para orang tua siswa, guru-guru dan siswa, Pimpinan PKMI Methodist-1 Kutalimbaru Pdt Ernita Hutahaean STh, Kades Lau Bekeri Adir Ginting dan Kades Sampe Cita Muchtar Keliat.

Dalam pertemuan yang berlangsung penuh kekeluargaan itu, Sofyan Tan menceritakan kehidupannya saat masih kecil di mana keluarganya hidup dalam kemiskinan. "Saya memiliki 10 saudara, ayah saya tidak berpendidikan dan bekerja sebagai penjahit," jelasnya. Setelah tamat dari SMA tahun 1978, saya memutuskan untuk kuliah dan mengambil jurusan kedokteran. "Orang tua meminta saya untuk tidak kuliah karena keterbatasan biaya. Saya bertekad harus kuliah demi mengubah kehidupan," tuturnya seperti dilaporkan harianSIB.com.

Dia kemudian melanjutkan, bahwa perjuangannya selama di perkuliahan penuh tantangan. Untuk memenuhi kebutuhan biaya kuliah, dia sempat menjadi guru dan membantu teman-temannya. "Saya akhirnya bisa menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Kedokteran UMI. Walaupun kita miskin, tapi otak kita tidak boleh miskin," tegasnya seraya menambahkan dirinya bukanlah orang pintar. "Saya terus belajar dan belajar seperti pisau yang jika terus diasah akan tajam," jelasnya.

Sejak menjadi anggota DPR RI, Sofyan Tan menyebutkan sudah ada ribuan pelajar yang dibantu termasuk siswa-siswi Methodist -1 Kutalimbaru. Dia menjelaskan, pada tahun 2020 sebanyak 155 siswa Methodist-1 Kutalimbaru mendapat bantuan PIP. Di tahun 2021, bantuan PIP diberikan kepada 120 siswa. "Dan di tahun 2022, 141 siswa mendapatkan bantuan. Itu baru tahap pertama. Jumlahnya akan bertambah di tahap kedua," jelasnya yang disambut tepuk tangan para orang tua siswa.

Sofyan Tan mengingatkan semua pihak agar jangan ada yang memotong bantuan tersebut. Pria yang sudah 8 tahun menjadi anggota DPR RI itu menegaskan bahwa bantuan PIP dipergunakan untuk kebutuhan sekolah anak-anak. "Karena itu kepada para orang tua jika bantuannya telah cair, segera bayarkan segala kebutuhan sekolah anak-anak kita," dia mengingatkan.

Di akhir sambutannya, Sofyan Tan mengajak para orang tua memberikan nasihat-nasihat yang baik kepada anak-anaknya dan mengingatkan anak-anaknya jika suatu saat berhasil, bantulah orang miskin tanpa pandang bulu. "Saya membantu orang tidak melihat apa agamanya, apa suku atau rasnya. Jika dia layak dibantu, saya bantu," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, PKMI Methodist-1 Kutalimbaru didampingi para guru dan aparat desa memberikan ulos kepada Sofyan Tan atas usahanya mengupayakan para siswa Methodist-1 Kutalimbaru mendapatkan bantuan PIP. (SS4/a)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com