Syukuran Tahun Baru, KP GBI SUA Serahkan Ekstra Kolekte untuk Keluarga Pendeta


759 view
Syukuran Tahun Baru, KP GBI SUA Serahkan Ekstra Kolekte untuk Keluarga Pendeta
(Foto: harianSIB.com /Oki Lenore)
Syukuran: Sebagian pendeta dan tokoh GBI dalam Komunitas Peduli GBI Sumatera Utara - Aceh (SUA), Senin (17/1/2022), syukuran Tahun Baru 2022 di Sapadia Club House Sunggal Medan. Terlihat Pdt Jhon Edward Manurung, Pdt BS Situmorang, Pdt Jan Frasman Saragih STh, Pdt Hermawan Surbakti, Pdt L Pakpahan dari GBI Langkat, Pdt Andreas Nainggolan, Pdt Alpius Pelawi, Pdt Dr Budi Sitepu STh MH, Pdt Damris Simanjuntak STh, Pdt Syafril Sinaga yang cucu pendiri GBI SUA Pdt Muda Sinaga serta Pdt Ananta Surbakti. 

Medan (harianSIB.com)

Seratusan pendeta kharismatik, pengerja gereja, hamba-Nya dan pengurus Gereja Bethel Indonesia (GBI) yang berwadah dalam Komunitas Peduli (KP) GBI Sumatera Utara - Aceh (SUA), Senin (17/1/2022), mensyukuri masuk Tahun Baru 2022 di Sapadia Club House Sunggal Medan.


Dalam kegiatan yang pertama kali diadakan tersebut, terkumpul donasi dalam ekstra kolekte untuk pendeta yang membutuhkan. Donasi tersebut diserahkan pada keluarga Pdt Ramai br Ginting.


Pdt Jhon Edward Manurung mengatakan, ekstra kolekte sebagai bagian dari kepedulian Komunitas Peduli GBI SUA dalam kehidupan religi dan wujud sama rasa sepenanggungan.


“Kiranya kolekte ekstra berguna untuk keperluan keluarga Pdt Ramai br Ginting,” ujar pendeta yang populer dengan panggilan Pdt Oni Barita Manurung tersebut.


Menurutnya, seperti dilaorkan jurnalis koran SIB Oki Lenore, Komunitas Peduli GBI SUA meneguhkan sebagai tempat berkumpul individu yang takut akan Tuhan dan patuh pada tata aturan gereja. Jadi, lanjutnya, pertemuan pun mengupas ragam hal dalam maksud menemukan solusi di lingkungan GBI SUA agar kondisi degradasi sehubungan kebijakan yang tak sesuai Tata Aturan Gereja yang dipengaruhi individu duniawi dapat dicegah.


“Dalam kehidupan Kristen, Alkitab adalah hukum tertinggi dan dituangkan melalui Tata Aturan Gereja. Ini yang harus dipahami dan dipatuhi untuk dijalankan,” tambah Pdt BS Situmorang di atas altar kebaktian didampingi sejumlah pendeta GBI termasuk Pdt Syafril Sinaga dari Lubukpakam yang cucu pendiri GBI SUA alm Pdt Muda Sinaga.


Pdt BS Situmorang dari GBI Galang mengurai kenapa ada Komunitas Peduli GBI SUA, yang muncul karena aspirasi ingin pembenahan di GBI SUA. Suara tersebut, lanjutnya, makin lama makin besar dan harus disuarakan agar degradasi tersebut dapat dicegah dan dihentikan.


“Embrio suara yang diutarakan Komunitas Peduli GBI SUA sudah disampaikan ke Badan Pekerja Pusat (DPP) GBI yang telah membentuk tim serta telah diteruskan ke Badan Pekerja Daerah (BPD) GBI SUA. Tapi memang belum ada action sesuai patron Alkitab dan Tata Aturan Gereja di lingkungan GBI khususnya yang disepahami dan disepakati di GBI SUA,” ujar pendeta senior tersebut.


Pdt Syafril Sinaga mengatakan, Komunitas Peduli GBI SUA harus menjadi kekuatan moral dalam upaya mencegah dan mengehntikan degradasi. “Saya sebagai cucu salah satu pendiri GBI SUA pasti tidak rela apa yang dirintis keluarga secara turun-temurun dibelokkan. GBI SUA harus kembali ke khittahnya,” tegasnya.


Syukuran tahun baruan tersebut diisi penyertaan Tuhan dalam khotbah disampaikan Pdt Jaman Sinaga. Usai kebaktian dilanjutkan silaturahim dan diskusi serta jamuan serta diakhiri dengan diskusi sesi selanjutnya yang menampilkan testimoni Pdp Bintang Nababan dari Langkat. Terlihat Pdt Ferry Siahaan STh, Pdt Victor. (*)


Editor
: Wilfred/Donna Hutagalung
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com