Pematangsiantar (SIB)
Wali Kota Pematangsiantar, dr Susanti Dewayani SpA bersama tokoh etnis Tionghoa sepakat mempererat sinergitas dan kolaborasi dalam membangun Kota Pematang-siantar ke depan.
Kesepakatan itu terjalin pada silaturahmi dan audiensi tokoh Tionghoa di rumah dinas Wali Kota Pematangsiantar Jalan MH Sitorus Pematangsiantar, Kamis (19/1) malam.
Tokoh Tionghoa yang hadir di antaranya, Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Toni Wistan dan Majelis Budhayana Indonesia (MBI) Sumut, didampingi Parlindungan Purba.
Tomi Wistan menyampaikan kedatangan mereka atas petunjuk Ketua Umum INTI Sumut, Teddy Sugianto dan Ketua Harian, Dr Indra Wahidin untuk membangun silaturahmi dengan Wali Kota Pematangsiantar.
Menurut Tomi, pihaknya telah membaca dan mendengar serta berdiskusi dengan tokoh masyarakat terkait isu yang terjadi di Kota Pematangsiantar.
Sesuai penjelasan Pemko Pematangsiantar, akhirnya disimpulkan, tidak benar telah terjadi peristiwa intoleransi di Kota Pematangsiantar.
"Kita dari INTI sudah pernah melaksanakan kegiatan di Pematangsiantar, yakni digitalisasi UMKM beberapa waktu lalu. Saat itu, wali kota sangat terbuka atas kedatangan INTI," kata Tomi. Pihaknya juga mengetahui bahwa selama ini dr Susanti sering hadir dalam kegiatan sosial dengan berbagai organisasi lintas agama dan lintas etnis, termasuk etnis Tionghoa.
Tomi sepakat, isu intoleransi yang sempat muncul agar diredam bersama sehingga negara Indonesia, khususnya Kota Pematangsiantar semakin kondusif.
"Di sini kami menyampaikan, tidak benar Wali Kota Pematangsiantar, dr Susanti Dewayani SpA melakukan tindakan intoleransi. Mudah-mudahan ini bisa dipahami dan clear," terang Tomi.
Sementara itu, Ketua DPD Walubi Kota Pematangsiantar, Susanto melalui Sekretaris, Chandra SE mengajak seluruh etnis Tionghoa, terutama yang ada di Kota Pematangsiantar agar bersatu melawan hoax. Ia juga menegaskan bahwa Kota Pematangsiantar baik-baik saja.
"Kita di Kota Pematang-siantar tetap menjaga toleransi di bawah kepemimpinan Wali Kota, dr Susanti Dewayani SpA. Kita sudah lihat, wali kota di setiap hari besar keagamaan selalu hadir dan memberi perhatian. Bukan hanya perayaan agama Islam, tetapi hadir juga di acara perayaan Natal dan Tahun Baru Imlek. Jadi, mari kita bekerja sama, mari kita tunjukkan Kota Pematangsiantar baik-baik saja," tuturnya.
Tokoh Sumut Parlindungan Purba menambahkan bahwa, Kota Pematangsiantar hingga saat ini telah menunjukkan toleransi yang begitu tinggi.
"Mari kita tingkatkan kebersamaan dan kekondusifan," kata Parlindungan. Sebelumnya, dr Susanti menuturkan, pertemuan tersebut diharapkan dapat membangun silaturahmi, serta membawa manfaat berupa kemudahan rezeki dan kebaikan.
Menurutnya, suasana kondusif tetap terjalin di Kota Pematangsiantar dengan menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh etnis dan agama.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako Pematangsiantar, Junaedi A Sitanggang SSTP berharap, seluruh pihak bisa mendukung Pemko Pematangsiantar dalam memelihara toleransi.
Hadir pada pertemuan tersebut, Ketua Dekranasda Kota Pematangsiantar H Kusma Erizal Ginting SH, Ketua Perhimpunan Inti Pematangsiantar, Tjonggah Ika dan tokoh etnis Tionghoa lainnya seperti, Gusni Halim, Akuang dan Awi.
Turut mendampingi, dr Susanti, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pematangsiantar, Johannes Sihombing SSTP MSi dan Sekretaris Dinas Pariwisata Hamam Sholeh AP.(D8/d)