Unjukrasa Dugaan Pungli BIP di SDN 05 Sisumut, Warga Blokir Jalinsum Sosopan


245 view
Unjukrasa Dugaan Pungli BIP di SDN 05 Sisumut, Warga Blokir Jalinsum Sosopan
Foto:SIB/Rudi Afandi Simbolon.
Blokir Jalan: Massa pengunjukrasa melakukan pemblokirian Jalinsum Desa Sosopan Kecamtan Kotapinang, Kamis (7/9). 
Kotapinang (SIB)
Ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Sosopan, Desa Sosopan, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), tepatnya di depan Kantor Bupati Labusel, Kamis (7/9) siang, mendadak macet.
Pasalnya, belasan masyarakat sedang melakukan pemblokiran dengan cara memarkirkan satu unit mobil bak terbuka (pick up) di tengah ruas jalan itu. Hal itu dilakukan para pengunjuk rasa yang menyoroti dugaan pungutan liar (Pungli) yang dilakukan oknum Kepala SD Negeri 05 Sisumut dalam pengurusan Bantuan Indonesia Pintar (BIP).
Pengamatan wartawan, kemacetan parah sempat terjadi saat pemblokiran dilakukan. Massa kemudian melunak dan bersedia menarik kendaraan dari tengah jalan, setelah pihak kepolisian dan personel Satpol PP menghadirkan perwakilan dari Dinas Pendidikan Pemkab Labusel menemui pendemo.
Dalam orasinya, massa yang dipimpin Andi Syahputra Nasution itu mengkritisi, terkait dugaan Pungli yang terjadi dalam perealisasian BIP kepada siswa di SD Negeri 05 Sisumut. Menurutnya, sejumlah orang tua siswa penerima BIP mengaku dikutip uang Rp40 ribu hingga Rp70 ribu per orang, oleh pihak sekolah dalam pengurusan bantuan tersebut.
Permasalahan itu kata dia, sudah mereka laporkan ke Dinas Pendidikan Pemkab Labusel dan Polres Labusel, pada 24 Agustus 2023 lalu, agar ada tindakan tegas. Namun kata dia, sampai saat ini proses penanganannya tidak jelas.
“Kalau Pungli sudah sampai ke SD, mau jadi apa generasi ini. Dunia pendidikan harus bersih dari praktek-praktek KKN. Kami minta aparat penegak hukum menindak tegas,” katanya seperti dilansir dari hariansib.com.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemkab Labusel, Supriadi saat menerima unjuk rasa itu mengaku tidak mengetahui, terkait adanya laporan kasus itu ke Polres Labusel. Dia pun mengaku tidak mengetahui, apakah pihak sekolah sudah dipanggil pihak dinas atau tidak.
“Saya tidak bisa mengambil keputusan. Aspirasi ini akan saya menyampaikan kepada atasan,” katanya.
Sementara itu, Kepala SD Negeri 05 Sisumut, Nurhapisah Tambunan yang dikonfirmasi membantah informasi tersebut. Menurutnya, setiap pencairan BIP, orang tua siswa memang datang ke sekolah menemui operator untuk melaporkan pencairan bantuan tersebut.
“Orang tua siswa itu ada yang memberikan uang sebagai terima kasih, Sebenarnya kami menolak. Namun mereka tetap memberikan. Akhirnya uang itu kami masukkan ke kotak infak sampai hari ini. Tujuan kotak infak itu, uangnya digunakan untuk keperluan sekolah,” katanya (SS15/r)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com