Kalangan DPRD Sumut menilai, pelayanan PDAM Tirtanadi terhadap pelanggan di Kecamatan Medan Tuntungan sangat amburadul. Terbukti sudah tiga minggu kawasan itu mengalami kekeringan air, sehingga warga merasa resah dan kecewa berat, atas pelayanan perusahaan air minum milik Pemprov Sumut itu.
Hal itu disampaikan anggota Komisi A DPRD Sumut Frans Dante Ginting dan anggota Komisi D Viktor Silaen SE MM kepada wartawan, Selasa (1/8/2023) di DPRD Sumut seusai menerima pengaduan warga Jalan Bunga Ncole Kelurahan Kemenangan Tani, terkait matinya air PDAM Tirtanadi ke wilayah mereka selama tiga minggu belakangan ini.
"Betapa menderitanya masyarakat Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, selama tiga minggu ini, karena tidak ada air mengalir ke rumah mereka. Sehingga untuk mencuci, masak dan mandi terpaksa membeli air isi ulang atau numpang mandi ke tetangga yang memiliki sumur," kata Viktor.
Berdasarkan pengaduan warga, tambah anggota dewan Dapil wilayah Tapanuli ini, mereka sudah berulang-kali mengadukan persoalan ini ke Kacab PDAM Tirtanadi Padangbulan Medan Dicky melalui telepon, tapi selalu jawabannya segera ditindaklanjuti dan menurunkan tim pengecekan ke lapangan.
"Tapi tetap tidak ada kemajuan atau air tetap mati, sehingga warga benar-benar kecewa berat atas amburadulnya pelayanan PDAM Tirtanadi, karena selalu tidak bisa memenuhi kebutuhan air masyarakat," ujar Viktor sembari menambahkan, bagaimana bisa visi misi "Sumut Bermartabat" terealisasi, jika masyarakat tidak bisa mandi dan minum.
Yang paling parahnya, tambah, Sekretaris FP Golkar ini, bagian pengecekan jaringan air PDAM Tirtanadi Cabang Padangbulan Ridwan Sitorus sudah berulang kali turun ke Kecamatan Medan Tuntungan untuk mengecek keberadaan air, tapi masalah mati air ini tetap tidak terselesaikan.
"Kita akan lakukan pembagian air antara Kecamatan Medan Tuntungan dengan kawasan Simalingkar, agar kebutuhan air tetap terpenuhi," jelas Ridwan Sitorus kepada wartawan SIB, tapi hingga saat ini warga masih kesulitan air.
Menyikapi hal itu, Frans Dante Ginting mendesak Dirut PDAM Tirtanadi Sumut Kabir Bedi untuk lebih memperhatikan kondisi PDAM Padangbulan agar permasalahan bisa diselesaikan. Jangan gara-gara pelayanan air kacau-balau, nama Pemprov Sumut jadi jelek di mata masyarakat.
Ditambahkan Frans Dante, jika alasan PDAM Tirtanadi kebutuhan air saat ini tidak mencukupi, bisa dibagi atau dilakukan bergiliran penyaluran air antara daerah satu dengan daerah lain secara merata.
Misalnya daerah yang satu pagi hingga siang dan daerah lainnya siang hingga sorenya. Jangan melulu di suatu daerah tertentu saja dimatikan.
"Pelayanan PDAM Tirtanadi ini perlu menjadi perhatian serius Pak Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Jika ada pejabat PDAM Tirtanadi mulai dari paling tinggi hingga ke cabang, tidak mendukung Sumut bermartabat alias memberikan pelayanan air tidak baik, segera ganti saja, karena masih banyak yang lebih berkualitas," katanya.
Ketika masalah mati air ini dikonfirmasi wartawan kepada Dirut PDAM Tirtanadi Sumut Kabir Bedi melalui telepon menjelaskan, pihaknya segera menindaklanjuti dan menyampaikan masalah ini ke Kacab PDAM Padangbulan untuk melakukan pengecekan ke lapangan, guna memenuhi kebutuhan air masyarakat.(A4)