“Aktivitas masyarakat dan roda bisnis dapat berputar dengan baik jika masyarakatnya sudah menyiapkan mitigasi atas berbagai risiko. Salah satunya terhadap risiko sakit yang harus mendapat perawatan medis, penyakit kritis, hingga pencari nafkah meninggal dunia. Tiga risiko ini dapat menggerus aset dan membuat rencana masa depan tertunda. Selain itu, dapat berdampak juga pada bisnis yang dijalankan. Terlebih bagi para entrepreneur, kerugian yang ditimbulkan dapat berdampak pada keberlanjutan kehidupan tenaga kerja dan keluarga mereka. Untuk itu, agar ekonomi masyarakat dan keluarga dapat tetap berjalan baik, kami mendorong nasabah dan masyarakat agar berasuransi,” sebut Tatang.
Ia menegaskan, Sequis akan memperhatikan kebutuhan masyarakat Medan dengan menghadirkan beragam produk asuransi jiwa dan kesehatan serta akan terus meningkatkan jumlah agen Sequis di Kota Medan dan sekitarnya. Ia menambahkan perusahaan akan terus mendorong agen Sequis agar aktif menggiatkan literasi asuransi serta memberikan pelayanan dengan sepenuh hati kepada nasabah dan calon nasabah sehingga bisa mendapatkan pemahaman tentang manfaat asuransi dan produk asuransi yang tepat.
"Agen Sequis di Medan dan sekitarnya yang terdaftar dan berlisensi dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sudah ada lebih dari 1.700 agen," kata Tatang.
Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, Tatang menyampaikan filosofi kelinci air sebagai shio Imlek tahun ini bahwa kelinci merupakan hewan yang halus tapi mampu bergerak cepat dan mudah beradaptasi sehingga memungkinkan memproteksi dirinya dari bahaya.
Filosofi kelinci ini, kata Tatang, dapat diadaptasi oleh masyarakat Medan, yakni miliki jaring pengaman finansial melalui asuransi jiwa dan kesehatan agar dapat beradaptasi di tengah pertumbuhan bisnis yang terus bergerak cepat dan agar mampu meraih hari esok yang lebih baik. (*)
Penulis
: Rel/Donna Hutagalung