Masalah Kemacetan, Kota Medan Butuh Sistem Pemerintahan yang Pro Transportasi Kota


314 view
Masalah Kemacetan, Kota Medan Butuh Sistem Pemerintahan yang Pro Transportasi Kota
Foto SIB/Dok
Medis Surbakti 

Medan (SIB)

Salah satu masalah yang tak kunjung usai di Kota Medan adalah masalah kemacetan. Tiap hari, pemandangan ini selalu terlihat di sejumlah titik dan persimpangan, terutama pada saat jam-jam sibuk.

Pengamat transportasi, Medis Surbakti menyebut, kemacetan yang terjadi di Medan adalah sebagai dampak dari pertambahan jumlah kendaraan tanpa dibarengi oleh peningkatan volume jalan. "Ini membuat banyak kendaraan menumpuk di jalanan. Sementara infrastruktur jalan ini cenderung itu-itu saja," kata Medis di Medan, Rabu (14/10).

Medis yang juga Kaprogdi Teknik Sipil USU mengatakan, selama ini infrastruktur jalan di Medan juga cenderung kurang. Sementara volume kendaraan terus bertambah.

Hal ini diperparah dengan kondisi banyak warga yang berokupansi menggunakan jalan. Sebagai contoh pedagang di sejumlah pasar yang menggunakan sebagian badan jalan untuk berjualan. Lokasi-lokasi macam ini kerap menjadi pusat kemacetan karena ruas jalan menyempit.

Selain itu, jaringan jalan di Medan juga masih pendek-pendek dan banyak persimpangan. Kondisi ini membuat arus kendaraan melambat dan pada persimpangan kerap macet.

Sementara, sebagai kota metropolitan, rencana infrastruktur Kota Medan kini tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu ada koordinasi yang kuat dengan daerah-daerah di sekitar Medan, yakni Kota Binjai dan Kabupaten Deliserdang.

Pembenahan sistem angkutan umum mutlak dilakukan. Pengaturan angkutan umum belum tertata dengan baik. Namun sampai saat ini Pemko Medan belum memuliki formula yang mujarab. "Selain itu, perbaikan jalan di Medan ini masih tumpang tindih," ungkapnya.

Tumpang tindih dalam hal ini, jelasnya sebagai contoh koordinasi yang kurang baik antar instansi di Pemko Medan, termasuk koordinasi dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat dan pihak lain.

Tak jarang dijumpai, banyak ruas jalan yang telah diperbaiki, tak beberapa lama kemudian digali kembali untuk jalur sanitasi, jalur gas, gorong-gorong dan lainnya. Jalan yang sudah mulus justru rusak kembali. "Ya pasti macet lagi," ungkapnya.

Ke depan, dia berharap ada pemimpin Kota Medan yang bisa menerapkan sistem pemerintahan yang pro terhadap transportasi kota. Terutama pemimpin yang mampu berkoordinasi dengan semua pihak dalam upaya mengatasi masalah kemacetan.

"Sehingga anggaran yang dikeluarkan dari APBD untuk memperbaiki infrastruktur jalan tak sia-sia. Selama ini yang masyarakat nilai, kan begitu. Hari ini diperbaiki, besok rusak lagi. Sia-sia," pungkasnya. (M14/a)

Penulis
: Redaksi
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com