Medan (SIB)
Musyawarah Besar (Mubes) IX Gereja Pentakosta Sion Indonesia (GPSI), Rabu (10/3) dibuka di Griya Hotel Medan, Sumatera Utara (SU). Pembukaan diawali kebaktian raya yang dihadiri peserta setelah melewati ragam prosesi sebagai pemenuhan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Ketua Umum GPSI Pdt Drs Jan Lintong Simanjuntak mengatakan, Mubes seyogianya dilaksanakan Juni 2020 tapi karena saat itu pandemi Covid-19 disesuaikan dengan kondisi dan kemudian diadakan Maret 2021. Meski kondisi sudah memungkinkan tapi kewajiban prokes tetap dijalankan. “Itulah sebabnya, tidak ada peninjau di kegiatan dan panitia menyingkat waktu acara, tanpa mengurangi hal-hal esensi,” ujar gembala jemaat di GPSI Jakarta itu.
Menurutnya, saat ini dan ke depan peran serta GPSI dalam pembangunan tetap sama, yakni dituntut menjadi dinamisator di antara sesama umat beragama. Untuk interns, memasuki masa-masa kerja semakin keras karena jemaat harus dilayani dan dilawat dalam fase wabah virus corona.
Ketua Forum Kebhinekaan Indonesia Bersatu (FKIB) Al Ustadz H Martono meminta GPSI menjadi bagian solutif bagi persoalan bangsa yang semakin kompleks. “Yang utama adalah bagaimana GPSI menjaga independensinya dalam menebalkan iman jemaatnya. Kondisi itu sudah memberi pean penting bagi perkembangan kehidupan antarumat beragama,” ujar tokoh NU tersebut.
Dalam catatannya, jemaat dan gembala jemaat GPSI telah berkontribusi besar. Ke depan, GPSI pun diharap berperan serta untuk semakin menyatukan derap langkah antarumat beragama; Islam, Kristen, Budha, Konghuchu, Katolik dan Hindu serta aliran kepercayaan lainnya.
Ketua Panitia Pdm Lamsiar Sihite melaporkan, Mubes IX diikuti seluruh gereja yang bernaung di GPSI. Mulai dari papua hingga perbatasan Aceh. “Persiapan yang singkat karena situasi pandemi. Tekadnya menjalankan Ad/ART dan mengindahkan prokes yang ketat,” ujar Gembala Jemaat GPSI Pulausicanang Belawan itu didampingi Sekretaris Pdm Sardo Dongoran dan Bendahara Pdp Jarulim Sinaga. Panitia dibantu Elfrida Sianipar, Idie Longster Aritonang, Intan Pardede, Pdm Rafles Siburian, Ardi Siahaan, Moses Pardede, Pl Doni Hasibuan, Ratna Helena Hutabarat, Pariama Manullang, Berliana Silitonga dan S Siboro. “Terima kasih pada tim panitia yang bekerja eksra. Di satu sisi menyesuaikan dengan agenda keja tapi harus tetap mengindahkan prokes,” ujarnya.
Di pembukaan, sejumlah cendikiawan Kristen hadir di antaranya Pdt Pardamean Simanjuntak, Pdt T Hutabarat, Sekjen DPP FKIB Pdt Hulman Tinambunan dan keluarga besar jemaat GPSI Raden Saleh Jakarta dipimpin Pdt Rudi Adrian Naingolan serta sejumlah pejabat Kementerian Agama.
Di kegiatan bertema ‘Menjadi Hamba Kebenaran’ Roma (6.18 ) dan subtema Lewat Kuasa Roh Kudus .Hamba-hambanya Menghasilkan Buah Kebenaran itu muncul dua kandidat ketua Umum GPSIyakni Pdt JL Simanjuntak dan Pdt RA Nainggolan. Keduanya adalah tokoh berkharisma Gereja Pentakosta khususnya di GPSI berasal dari SU.
Mubes diisi sejumlah agenda yang dipersingkat. Mulai arahan dari Gubernur Sumut hingga Kementerian Agama dan pemilihan kepengurusan lima tahun ke depan. (R10)