Perjuangan di Masa Pandemic Belum Berakhir

Oleh Eiren Royana Siahaan, Statistisi Pertama di Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun

11.911 view
Perjuangan di Masa Pandemic Belum Berakhir
Foto Dok Oleh Eiren Royana Siahaan
Oleh Eiren Royana Siahaan

Corona Virus Disease (Covid-19) masih terus menghantui kehidupan masyarakat dunia. Setiap orang masih harus berjuang di masa pandemic ini untuk tetap produktif, tidak terkecuali anak-anak sampai orang dewasa pun merasakan sulitnya menjalani kebiasaan hidup sehari-hari. Terkhusus dalam masa pembatasan aktivitas di luar rumah dalam segala aspek, baik untuk bekerja, bersekolah dan beribadah bahkan berbelanja, dialihkan sebisa mungkin dilakukan dari rumah.


Menjaga jarak menjadi salah satu anjuran pemerintah untuk pencegahan persebaran Covid-19 dan dari resiko ancaman dampaknya. Dalam menjalani masa-masa ini, teknologi informasi dan komunikasi menjadi sangat penting agar kegiatan yang tadinya bisa dilakukan dengan tatap muka antar individu, dapat dialihkan secara online.


Di dunia pendidikan, istilah dalam jaringan (daring) masih menjadi pilihan dalam menjalankan proses belajar mengajar. Dalam dunia pekerjaan, work from home dalam selang waktu tertentu juga menjadi alternatif beberapa perusahaan atau dinas/instansi untuk meminimalisir kontak antar pekerja yang satu dengan yang lain dalam jarak dekat. Untuk kegiatan keagamaan, pada awal menyebarnya covid-19 disarankan untuk dilakukan dari rumah masing-masing dengan menggunakan fasilitas teknologi yang ada.


Namun saat ini beberapa tempat ibadah sudah sudah mulai melaksanakaan kegiatan ibadah rutin, namun tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam prakteknya. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020 Provinsi Sumatera Utara menunjukkan persentase penduduk berumur 5 tahun ke atas yang mengakses internet mengalami peningkatan dari 41,38% pada tahun 2019 menjadi 48,05% di tahun 2020 ini.


Demikian halnya dengan penduduk berumur 5 tahun ke atas yang menggunakan HP mengalami peningkatan dari 80,08 % pada tahun 2019 menjadi 84,24 % di tahun 2020. Dari sisi lain, Staf Khusus Bidang Kebijaksanaan Digital dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo Dedy Permadi, saat acara Siberkreasi Hangout Online bertema From Offline to Online yang dilakukan secara daring pada April 2020 menyampaikan bahwa penggunaan internet yang tadinya berpusat di perkantoran kini lebih banyak digunakan di pemukiman dan meningkat sekitar 30 hingga 40 persen.


Selain itu, penggunaan pada daerah tertinggal juga memiliki peningkatan sebesar 23 persen. Artinya, dampak dari anjuran phisycal distancing adalah peningkatan pengguna internet untuk kebutuhan pekerjaan, bersekolah, beribadah bahkan berbelanja dari rumah.


Dengan banyaknya kebutuhan masyarakat dalam penggunaan teknologi dan informasi, maka semakin banyak pula pengeluaran internet untuk tetap bisa melakukan kegiatan-kegiatan tersebut.


Selain itu, perangkat komunikasi pun harus tersedia guna menunjang aktivitas diberbagai kegiatan tadi. Lebih lanjut untuk melihat dampak pandemic ini, hasil Survey Sosial Demografi Dampak Covid-19 Tahun 2020 di Sumatera Utara menunjukkan pengeluaran mengalami perubahan dari kondisi biasanya.


Sebanyak 62,48 persen responden menyatakan mengalami peningkatan pengeluaran, sedangkan 15,11 persen mengaku mengalami penurunan pengeluaran dan sisanya tetap. Pengeluaran pulsa/paket data sebesar 14,39% menjadi urutan ketiga berdasarkan jenis pengeluaran terbesar setelah bahan makanan 51,55 % dan barang kesehatan 22,54 %.


Sedangkan dilihat dari cara berbelanja, sebanyak 20,45% persen responden mengalami peningkatan aktivitas belanja online untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, sedangkan 36,44 persen responden mengalami penurunan dan sisanya tetap. Perubahan aktivitas belanja online cenderung lebih banyak dialami oleh reponden perempuan dibanding responden laki-laki. Sehingga kondisi ini menunjukkan telah terjadi peningkatan penggunaan teknologi (HP) serta pola hidup masyarakat khususnya di masa pandemic ini.


Peningkatan aktivitas belanja online ini besarnya kenaikan bervariasi. Pada generasi milenial (lahir tahun 1981-1996), responden perempuan mengalami kenaikan aktivitas belanja yang lebih tinggi dibanding laki-laki sebesar 12,11 persen, sementara laki-laki hanya 9,43 persen. Responden perempuan pada kelompok generasi Z (lahir tahun 1997-2012) juga mengalami kenaikan aktivitas belanja online yang lebih tinggi dibanding laki-laki, dimana persentase perempuan sebesar 11,74% dan laki-laki sebesar 5,62%.


Sedangkan responden pada generasi X (lahir tahun 1965-1980), kenaikan aktivitas belanja online lebih tinggi dialami oleh responden laki-laki sebesar 10,75 % dibanding responden perempuannya yang hanya sebesar 7,98 %.


Sementara untuk pengeluaran pulsa atau paket, sebanyak 61,93 persen responden mengalami peningkatan pengeluaran pulsa atau paket data selama pandemi Covid-19, 36,15 persen tidak mengalami perubahan pengeluaran pulsa atau paket data dan 1,92 persen lainnya mengalami penurunan pengeluaran pulsa atau paket data. Dalam kondisi normal atau sebelum masa pandemi, perkembangan TIK di Indonesia sudah mengalami peningkatan yang cukup pesat.


Terlebih saat ini dalam menghadapi situasi Pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat tetap beraktivitas di rumah, setidaknya pengunaan internet akan terus meningkat. Tentunya diiringi dengan meningkatnya penggunaan alat (telepon selular atau komputer) untuk mengkases internet. Mau tidak mau, masyarakat harus mulai terbiasa dengan perubahan gaya hidup dari pola konvensional menjadi serba digital.


Selama Pandemi Covid-19 belum berakhir, tentunya pembatasan - pembatasan aktivitas akan terus dilakukan, tetapi kita akan sampai pada titik jenuh bila tetap mempertahankan cara konvensional.


Pola digital menjadi salah satu pilihan untuk tetap bertahan dari berbagai aspek kehidupan namun penggunaannya membutuhkan suatu panduan agar tidak keluar dari tujuan. Tuntutan yang semakin keras terhadap pemahaman teknologi informasi menjadikan setiap kita harus terus belajar di masa peralihan ini.


Harapan ke depannya wabah ini segera berakhir agar kehidupan kembali berjalan normal bahkan lebih baik lagi setelah begitu banyak pelajaran berharga yang kita dapat selama masa pandemic ini. Kita semua sudah lama ada di dalam bayang-bayang korona, apakah kita hanya berdiam saja? Pemanfaatan teknologi informasi menjadi salah satu cara untuk bisa terus berkarya. (*)

Penulis
: Oleh Eiren Royana Siahaan
Editor
: bantors@hariansib.com
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com