Selasa, 10 September 2024

Waspada, Kasus Flu Singapura di Indonesia Mulai Meningkat

Redaksi - Jumat, 26 April 2024 14:55 WIB
748 view
Waspada, Kasus Flu Singapura di Indonesia Mulai Meningkat
(Shutterstock/Romolo Tavani)
Ilustrasi gejala flu singapura pada telapak tangan. Flu Singapura sangat menular, tapi bisa cegah dengan menjaga kebersihan tangan, kaki, dan mulut.
Jakarta (harianSIB.com)


Kasus Flu Singapura dilaporkan meningkat signifikan di Indonesia. Pemantauan hingga pekan ke-11 di 2024, total lebih dari 5 ribu pasien terinfeksi.

Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Farchanny Tri Adriyanto mengatakan, catatan ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dalam periode yang sama.

Melihat tren peningkatan kasus Flu Singapura ini, Kemenkes meminta masyarakat mewaspadai penularan virus yang dikenal dengan istilah Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) ini dengan menjaga daya tahan tubuh.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, virus influenza memang banyak varian dan terus bermutasi.

Dengan latar virus yang terus bermutasi, membuat penularan semakin tinggi. Namun mutasi dari Flu Singapura bukan varian baru yang mematikan seperti Flu Burung.

"Data yang kita lihat memang ada varian baru tapi itu bukan varian yang mematikan seperti Flu Burung," ujar Budi Gunadi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/3/2024) malam, seperti dilansir Kompas Tv.

Budi menjelaskan inveksi virus influenza lebih banyak menyerang pasien dengan kondisi daya tahan tubuh sedang lemah.

Dampaknya juga bisa meningkat. Untuk itu masyarakat perlu menjaga kesehatan tubuh agar tubuh tidak lemah jika terserang varian tersebut dan menjaga daya tahan tubuh untuk mencegah penularan penyakit.

"Kalau kena infeksi kayak flu yang penting daya tahan tubuh kita jangan lemah. Jangan sampai kurang tidur, makannya (jangan) kurang. Itu pastikan daya tahannya," ujar Budi.

Baca Juga:


Gejala Umum

Gejala awal penyakit Flu Singapura disebut hampir mirip dengan gejala demam berdarah dengue (DBD).

Perbedaan menonjol yakni adanya benjolan kecil. Benjolan kecil tersebut umumnya muncul di telapak tangan, telapak kaki, dan mukosa mulut.

Pasien Flu Singapura mengalami demam selama satu sampai dua hari. Kemudian yang paling sering terjadi berkurangnya nafsu makan, lesu dan nyeri tenggorokan karena munculnya sariawan.

Jangka waktu rawat inap yang mungkin memiliki kisaran 5-7 hari ini rentan terjadi pada bayi atau anak-anak berusia di bawah lima tahun.

"Kebanyakan Flu Singapura ini menyerang bayi dan anak-anak dengan usia di bawah lima tahun," ujar Humas RSUD KiSA Depok Asa Ari Wibowodikutip dariKompas.com.

Langkah pencegahan atas penyakit yakni pola hidup sehat dan menjaga daya tahan tubuh tetap fit.

"Risiko penularan dapat dicegah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yakni mencuci tangan dengan sabun, menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk dan tidak menggunakan alat rumah tangga secara bersamaan," ujar Ari. (**)


Baca Juga:
Editor
: Redaksi
SHARE:
komentar
beritaTerbaru