Jumat, 11 Oktober 2024

Desain Terbuka: Kantor Kemenko di IKN Tanpa Pagar Demi Kemudahan Layanan Publik

Robert Banjarnahor - Senin, 19 Agustus 2024 09:18 WIB
301 view
Desain Terbuka: Kantor Kemenko di IKN Tanpa Pagar Demi Kemudahan Layanan Publik
Foto: dok. Hutama Karya
Desain Kantor Kemenko Perekonomian di IKN
IKN (harianSIB.com)
Pembangunan kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) di Ibu Kota Negara (IKN) dirancang tanpa pagar untuk memudahkan akses pelayanan publik.

Menurut Vincent Hermawan, Lead Architecture dari Urban+ (@urbanplus.id), konsep ini berbeda dengan kantor Kemenko di Jakarta, yang bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih terbuka dan inklusif bagi masyarakat di IKN.

"Dibuat tanpa pagar supaya lebih mudah memberikan pelayanan publik. Itu juga akan membuat orang lebih nyaman untuk datang ke Kementerian," ungkap Vincent dalam wawancara di akun Facebook founder Urban+, Sofian Sibarani, dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga:

Secara garis besar, jelas Vincent, gedung Kemenko dirancang sesuai dengan perintah Presiden yakni dirancang sebagai bangunan hijau demi mendukung konsep forest city. Di depan kantor Kemenko, dibuat juga jalan shared street dimana interaksi orang-orang di pinggir jalan bisa langsung masuk ke gedung juga.

"Kita juga sediakan second walkway atau jembatan-jembatan penghubung antar blok sehingga mempermudah para ASN untuk berkomunikasi dan bersosialisasi antar blok bangunan," terangnya.

Baca Juga:

Menurut Vincent, kehadiran second walkway tersebut dibuat untuk mendekatkan satu sama lain sehingga kebudayaan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi itu terbentuk.

Kantor Kemenko di IKN ini, lanjutnya, juga dirancang seperti kantor-kantor modern seperti Google, Amazon, ataupun Apple.

"Kita mencoba memberikan layout yang lebih terbuka atau open layout memberikan kebebasan memilih tempat lebih baik dan nyaman untuk saling bekerja satu sama lain," terang Vincent.

Fitur lain yang ada di Kantor Kemenko IKN adalah kehadiran area yang diperuntukan untuk kolaborasi baik di dalam maupun di luar ruangan. Di dalam ruangan, ruang kolaborasi yang diberikan berupa amphitheater serta atrium yang besar.

Kemudian, kata Vincent, di luar ruangan di deck-deck diberikan area hijau. Itu sebagai visual masing-masing pada waktu bekerja. " Jadi bekerja tidak harus melulu di dalam cubiclenya bisa juga bekerja di luar ruangan," ujarnya. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
komentar
beritaTerbaru