Senin, 14 Oktober 2024

KRI Bima Suci Berlabuh di Shanghai, Membawa Misi Budaya dan Pariwisata RI

Robert Banjarnahor - Minggu, 08 September 2024 09:29 WIB
195 view
KRI Bima Suci Berlabuh di Shanghai, Membawa Misi Budaya dan Pariwisata RI
(Foto: dok/ANTARA/Desca Lidya Natalia)
Bersandar di Shanghai: Kapal layar latih KRI Bima Suci saat bersandar di dermaga No 10, Pangkalan Angkatan Laut Wusong, Shanghai, China pada Sabtu (7/9/2024) malam.
Shanghai (harianSIB.com)

KRI Bima Suci, kapal layar latih milik TNI Angkatan Laut, merapat di Pangkalan Angkatan Laut Shanghai untuk memulai misi latihan dan berperan sebagai duta budaya serta wisata Indonesia di China.

Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso mengatakan, nama KRI Bima Suci diambil dari tokoh pewayangan "Bima," yang mencerminkan harapan agar para taruna dan taruni bisa meneladani sifat-sifat Bima, seperti keberanian, kejujuran, dan kekuatan.

" KRI Bima Suci bersandar di dermaga No 10, Pangkalan AL Wusong, Shanghai, China dan berada di Shanghai pada 6-10 September 2024 dalam bagian misi muhibah dan latihan praktik Kartika Jala Krida (KJK) ," Hastaria pada acara "Cocktail party", Sabtu (7/9) malam, dikutip dari Antara.

Baca Juga:

Total personel, lanjutnya, sebanyak 193 orang yang terdiri dari 78 orang taruna dan taruni, 17 Staf TNI AL dan 98 kru kapal (dengan 10 orang di antaranya adalah perempuan).

"Cocktail party" pada malam hari itu juga dihadiri oleh Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Muda TNI Budi Setiawan, Staf Ahli Kasal Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan, Atase Pertahanan RI untuk China Brigjen TNI (Mar) Benny P. Nadeak, Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Mayor Laut (P) Hanafi, Komandan Shanghai Naval Base (SNB) Rear Admiral (RADM) Bao Daohua, Deputy chief of staff of SNB Senior Captain (SCAPT) Wang Luming, serta para taruna dari PLA.

Baca Juga:

"Kartika Jala Krida rutin dilakukan setiap tahun oleh para taruna dan taruni Angkatan Laut untuk melatih navigasi dalam astronomi dan lingkaran besar," tambah Hastaria.

Hastaria juga menceritakan bahwa KRI Bima Suci mempunyai tiga tiang utama dengan nama "Tanggap", "Tangguh" dan "Trengginas" setinggi 50 meter dengan warna kuning keemas-emasan untuk membentangkan 26 layar utama.

"Tanggap, diharapkan para taruna dan taruni menjadi orang yang punya pengetahuan luas, tangguh, diharapkan mereka menjadi orang dengan kepribadian kuat dan trengginas diharapkan mereka memilki fisik yang kuat," ungkap Hastaria.

Kunjungan KRI Bima Suci ke Shanghai, menurut Hastaria, bukanlah bukan kunjungan pertama.

"Dalam beberapa tahun terakhir TNI AL dan 'PLA Navy' sudah punya relasi yang erat termasuk dalam melaksanakan tugas masing-masing di kawasan, dan diharapkan ke depanya kita dapat punya pemahaman yang semakin baik sekaligus dapat menjaga stabilitas di kawasan," kata Hastaria.

Dalam "Cocktail Party" tersebut, para taruna dan taruni tahun ketiga Akademi Angkatan Laut (AAL) memberikan beragam penampilan seperti tari gandrung dari Banyuwangi, kolaborasi tari tradisional seperti rampak gendang, tari saman, tari rama shinta hingga tari perang.

Makanan khas Indonesia juga disuguhkan bagi tamu yang hadir seperti bakso dengan kikil, nasi goreng maupun berbagai minuman.

Sebelum mengakhiri acara, para tamu undangan diajak untuk menari bersama dengan iringan lagu Gemu Fa Mi Re atau yang biasa dikenal dengan Maumere dan Poco-poco sehingga ada interaksi langsung antara para taruna dan taruni TNI AL dan PLA Navy.

KRI Bima Suci selesai dirakit oleh Contruccon Navales Freire Shipyard, Spanyol pada 2017 sebagai kapal layar latih yang menggantikan tugas seniornya, KRI Dewaruci.

Kapal tersebut memiliki panjang 111,2 meter dan lebar mencapai 13,65 meter, dan panjang enam meter.

Selain itu KRI Bima Suci juga memiliki tiga tiang utama setinggi 50 meter berwarna kuning keemasan bernama "Tanggap", "Tangguh" dan "Trengginas" untuk membentangkan 26 layar utama.

Kapal yang terkesan klasik itu juga dilengkapi dengan peralatan moderen, seperti kamera pengintai untuk melihat jalur, mesin, hingga alat komunikasi canggih yang bisa dipakai oleh internal awak.

Ada juga ruang aula untuk belajar yang bisa menampung 90 orang.

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
komentar
beritaTerbaru