Senin, 14 Oktober 2024

Paus Fransiskus Minta Komunitas Katolik Giat Membangun ‘Jembatan Kasih'

Tinggalkan 3 Nilai : Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa
Redaksi - Minggu, 08 September 2024 09:40 WIB
336 view
Paus Fransiskus Minta Komunitas Katolik Giat Membangun ‘Jembatan Kasih'
(Foto: Dok/katolikku.com)
BERSAMA USKUP: Paus Fransiskus foto bersama sejumlah Uskup saat bertemu dengan komunitas Katolik Indonesia di Jakarta, Rabu (4/9).

Jakarta (SIB)
Paus Fransiskus dalam kunjungannya ke Indonesia menjelaskan kepada komunitas Katolik Indonesia (Kardinal, para uskup, para imam, biarawan-biarawati, para katekis dan para seminaris), tentang tema Kunjungan Apostolik: Iman, Persaudaraan dan Bela Rasa.


Dilansir dari Koran SIB, Paus menjelaskan ketiga kata itu satu per satu.


Iman

Baca Juga:

Sikap iman itu tak hanya menjadi landasan bagi kita untuk membangun kehidupan rohani, tetapi juga membangun kehidupan bersama atau persaudaraan sejati dan mengungkapkannya melalui sikap berbela rasa.


Kalau seorang mengaku beriman tetapi tak bisa menerima sesama sebagai saudara, tetapi selalu bermusuhan dengan orang lain, iman menjadi sesuatu yang tak bermakna. Iman yang sejati juga tampak dari sikap menaruh hormat dan menghargai orang lain, termasuk mereka yang berbeda dari diri kita sendiri.

Baca Juga:


Persaudaraan itu nilai yang muncul ketika mengakui atau menerima orang sebagai saudara. Persaudaraan merupakan nilai yang penting karena Indonesia terdiri dari jutaan orang yang tinggal di pulau-pulau yang jumlahnya sangat besar. Tugas kita adalah membangun diri sendiri tetapi membangun jembatan dengan orang lain.


"Saya meminta agar semua kalian giat membangun jaringan kasih dengan orang lain" tandas Paus.


Berbela Rasa
Berbela rasa tidak hanya berarti memberi sedekah, tetap lebih daripada itu. Ketika Anda memberi sedekah misalnya apakah Anda pernah menyentuh tubuhnya, menatap ke dalam matanya? Jika Anda tidak melakukan hal itu, maka Anda belum sungguh-sungguh berbela rasa dengan orang itu.


Jadi, berbela rasa itu artinya memberikan diri, berbagi dengan orang lain. Kalau Anda melakukan hal yang sebaliknya, mementingkan diri, itu sesuatu yang datang dari setan.


Paus kemudian memberi contoh tentang seorang kaya di Buenos Aires yang suka mencari atau menghimpun atau mengambil apa saja dari orang lain. Tapi pada satu saat, dia ternyata membutuhkan orang lain untuk menutup peti matinya, karena toh dia tak bisa menutup peti matinya sendiri. Jadi, berbela rasa adalah sikap untuk mau berpihak dan merasakan penderitaan yang sama

Editor
: Redaksi
SHARE:
komentar
beritaTerbaru