Sabtu, 05 Oktober 2024

Indonesia Menuju Era Nuklir, Ini Bukti Nyata Progres Pembangkit Nuklir

Robert Banjarnahor - Rabu, 11 September 2024 11:09 WIB
216 view
Indonesia Menuju Era Nuklir, Ini Bukti Nyata Progres Pembangkit Nuklir
(Ilustrasi Lipsus Nuklir)
Pembentukan NEPIO tidak bersifat wajib bagi suatu negara untuk memiliki pembangkit nuklir. Ilustrasi
Jakarta (harianSIB.com)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa Indonesia akan memiliki sumber energi listrik baru berbasis tenaga nuklir pada tahun 2032.

"Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dengan kapasitas 250 Mega Watt (MW) ditargetkan akan dibangun pada tahun 2032 ," ungkap Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, di Jakarta, Rabu (11/9/2024), dikutip dari CNBC Indonesia.

Persiapan pemanfaatan energi nuklir, jelas Eniya, memerlukan waktu lebih dari satu periode pemerintahan. Pembangunannya, tidak bisa selesai dalam satu periode kabinet. Setidaknya, ujarnya, listrik dari nuklir akan masuk ke jaringan listrik (on-grid) pada tahun 2032.

Baca Juga:

Eniya membeberkan, hal itu sejalan dengan rencana pembentukan Badan Organisasi Nuklir (NEPIO) yang ditargetkan bisa terbentuk setidaknya pada tahun 2024 ini. NEPIO sendiri nantinya akan bertugas untuk mengawasi implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.

"Ini tugas saya untuk bisa menghadirkan NEPIO secepat ini. Insya Allah tahun ini kalau kita sudah statement di IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional) lalu akan kita lanjut untuk mengkonstruksi NEPIO seperti apa," jelas Eniya.

Baca Juga:

Dia juga mengatakan, organisasi tersebut nantinya akan diketuai oleh Presiden. Kemudian, ketua harian dijabat oleh Menteri ESDM, lalu akan dibentuk suatu kelompok kerja (pokja) dengan tugas mengidentifikasi perencanaan tapak dan pembangunan PLTN, masalah keamanan, hukum dan sebagainya.

"Isu terpenting di RUKN bahwa nuklir masuk di 2032 sebanyak 250 MW, tapaknya di mana, masih akan dibahas. NEPIO ini untuk implementasi karena sifatnya organisasi, melakukan pengawasan terhadap implementasi nuklir," tegasnya. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
komentar
beritaTerbaru