Harga Kebutuhan Pokok Naik Jelang Idul Fitri, Pemerintah Diminta Lakukan Sidak

Medan(harianSIB.com)
Menjelang Idul Fitri, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Medan mengalami kenaikan. Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga bawang merah naik dari Rp33.900 per kg pada Jumat menjadi Rp35.500 per kg pada Senin (24/3/2025).

Pengamat Ekonomi dan Keuangan, Gunawan Benyamin, menjelaskan, kenaikan harga juga terjadi pada cabai merah, yang meningkat dari Rp32.000 menjadi Rp39.800 per kg.

Namun, harga cabai merah diproyeksikan akan kembali turun dalam beberapa hari ke depan, seiring dengan meningkatnya pasokan dari daerah produsen di dataran tinggi Sumatera Utara.

Baca Juga:

• Tinjau Jalan Rusak dan Tanah Amblas di Pasar Induk Lau Cih, Rico Waas: Minggu Depan Diperbaiki
• Wali Kota Medan Dorong KPUM Lakukan Transformasi Layanan Transportasi

Selain itu, harga daging ayam di Kota Medan juga mengalami kenaikan, dari Rp31.400 per kg pada akhir pekan lalu menjadi Rp32.000 per kg pada Senin. Peningkatan harga ini didorong oleh meningkatnya permintaan menjelang Lebaran.

Meskipun demikian, secara umum harga kebutuhan pokok lainnya seperti beras, telur ayam, bawang putih, gula pasir, minyak goreng, dan tomat diperkirakan tetap stabil karena pasokan yang mencukupi.

Baca Juga:

• Tepung Tawari 2.635 Calhaj, Rico Waas Titipkan Pesan Jaga Kesehatan dan Doakan Kota Medan
• Kelapa Jadi Pengganti Susu di China, Harga Melonjak di Sumut

Gunawan menyarankan agar pemerintah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar untuk memantau pergerakan harga di tingkat konsumen. Hal ini penting untuk memastikan harga tetap terkendali, terutama karena harga di tingkat konsumen berpotensi naik meskipun harga di tingkat produsen cenderung stabil.

Lebih lanjut, ia menyoroti tren penurunan daya beli masyarakat selama Ramadan tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Indikasi ini terlihat dari harga telur ayam yang justru turun menjelang Lebaran, meskipun pasokannya tidak berlimpah. Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat kemungkinan mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan kuliner Lebaran.

Menurutnya, sidak dapat menjadi sarana bagi pemerintah untuk mendapatkan gambaran nyata daya beli masyarakat dengan mendengarkan langsung keluhan para pedagang, terutama pedagang telur dan kue kering yang menjadi indikator utama tren konsumsi menjelang Idul Fitri. (*)