Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

Harga Tomat Melonjak Jelang Idul Adha, Konsumen dan Pedagang Mengeluh

Nelly Hutabarat - Rabu, 21 Mei 2025 20:29 WIB
1.411 view
Harga Tomat Melonjak Jelang Idul Adha, Konsumen dan Pedagang Mengeluh
(Foto: Dok/NH)
Suasana pasar tradisional di Pasar Cemara Medan
Medan(harianSIB.com)
Menjelang Idul Adha, harga tomat di sejumlah pasar tradisional mengalami lonjakan tajam sejak akhir pekan lalu. Kenaikan harga ini membuat banyak konsumen mengeluh karena sebelumnya tomat merupakan komoditas yang cukup murah dan banyak digunakan, terutama untuk membuat sambal, jus dan bumbu masakan lainnya.

Berdasarkan pantauan harianSIB.com, dalam beberapa hari terakhir harga tomat yang biasanya Rp10.000 per kilogram untuk kualitas baik kini naik menjadi Rp15.000 per kilogram. Bahkan, tomat yang biasanya dijual Rp5.000, kini menjadi Rp8.000 per kilogram. Jenis lain yang biasanya dijual Rp3.000 kini naik menjadi Rp5.000 per kilogram.

Akibat fluktuasi harga ini, para pedagang mengaku tidak berani menyetok tomat dalam jumlah besar karena khawatir tidak laku dan akhirnya busuk.

Baca Juga:

Tomat yang dipasarkan di salah satu pasar tradisional di luar Medan (Foto: Dok/NH)

Baca Juga:

"Harga tomat yang tidak stabil membuat kami pedagang pasar tradisional takut menyimpan stok banyak. Kalau tidak laku, bisa busuk," ujar Ny. Saragih.

Hal senada disampaikan Ibu Nikmat, salah satu pedagang lainnya. "Pelanggan di sini sangat selektif. Mereka hanya mau beli tomat yang benar-benar bagus. Kalau kualitasnya sudah kurang, mereka tidak mau beli, akhirnya kami buang," ujarnya.

Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara mengatakan, produksi tomat di Sumut masih tergolong stabil. Dari 33 kabupaten/kota, hanya 18 daerah yang memproduksi tomat, dengan Kabupaten Karo menjadi penyumbang terbesar.

Sepanjang Januari hingga April 2025, produksi tomat di Sumut tercatat sebesar 77.159,04 ton dari total luas panen 2.618 hektare. Kabupaten Karo menyumbang produksi tertinggi yakni 54.221 ton, disusul Simalungun dengan 15.430,70 ton, dan Humbang Hasundutan 2.262,43 ton. Tapanuli Utara mencatat 1.609,48 ton.

Beberapa daerah lain dengan produksi di bawah 1.000 ton antara lain: Samosir (834,85 ton), Padang Sidempuan (536,10 ton), Toba (504,90 ton), Mandailing Natal (552,02 ton), Dairi (472,10 ton), dan Tapanuli Selatan (367,97 ton).

Sedangkan sembilan kabupaten lainnya masih mencatatkan produksi di bawah 100 ton.

"Produksi tomat di Sumut secara umum masih stabil," ujar Perencana Ahli Muda di Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Sumut, Yuspahri Peranginangin, Rabu sore (21/5/2025).

Ia merinci, produksi tomat di Januari 2025 mencapai 18.490,83 ton, Februari 18.630,81 ton, Maret 20.115,40 ton, dan April 19.921,99 ton. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru