Medan (SIB)
Caldera Toba telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (Taman Bumi) pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris (7/7/2020) yang salah satu di dalamnya adalah Danau Toba.
Generasi muda Batak harus diberdayakan agar bisa menjadi sumber daya manusia untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pariwisata.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Yayasan Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII, Raja Julio Sinambela, dalam audiensi ke Redaksi "Sinar Indonesia Baru" (SIB), Kamis (28/7).
Raja Julio didampingi Jamalum Sinambela dan Emeraldo Sinambela yang juga merupakan keturunan langsung atau cicit Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII.
Rombongan diterima Penanggungjawab (Penjab) SIB, Drs Victor Siahaan SH MHum, mewakili Pemimpin Redaksi GM Immanuel Panggabean BBA.
Raja Julio mengaitkan Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII di Silangit, Tapanuli Utara, yang juga merupakan bagian dari Geopark Caldera Toba.[br]
Untuk itu, dia berharap Pemerintah Pusat segera meresmikannya menjadi Bandara Raja Sisingamangaraja XII, menggantikan nama Bandara Silangit.
Pasalnya, Menteri Perhubungan telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor KP 1404 tahun 2018 tentang perubahan nama Bandara Internasional Silangit menjadi Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII, tanggal 3 September 2018 lalu.
"Periode evaluasi status Kaldera Toba sebagai UGG (Unesco Global Geopark) diberikan selama empat tahun. Validasi pertama akan berlangsung Mei dan Agustus 2024. Jika tidak ada laporan masyarakat dan daerah tentang perkembangan Geopark, salah satunya peresmian Bandara Raja Sisingamangaraja XII maka status Toba Geopark Caldera akan dicabut," terang Raja.
Karena itu, kata dia, keberadaan sebagai anggota UGG harus dipertahankan demi nama baik Indonesia, khususnya Sumut, juga untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah Geopark Kaldera Toba.
Penilaian Geopark itu ada tiga sisi, yakni Geologi Danau Toba yang memiliki nilai internasional, keragaman hayati dan keragaman budaya serta masyarakatnya.
"Kawasan Kaldera Toba memiliki ikon yakni Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII, maka itu akan sangat membantu kita mendapat sertifikat UNESCO, bahwa di kawasan tersebut ada ikonnya. Maka sudah sepantasnya kita dorong pemerintah melakukan peresmian bandara, karena sudah disetujui Presiden Joko Widodo dan dikuatkan lewat SK Menteri Perhubungan," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Raja Julio memperkenalkan keberadaan Yayasan Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII. Keberadaan yayasan ini bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan nilai juang kepahlawanan Raja Sisingamangaraja XII.
Lewat nilai kepahlawanan Raja Sisingamangaraja, yayasan ini menginginkan para generasi muda memiliki semangat juang seperti semangat juang Raja Sisingamangaraja XII dan pahlawan nasional lainnya.
Raja Julio mengemukakan bahwa pihaknya mengagumi dan menghormati almarhum DR GM Panggabean yang semasa hidupnya membesarkan nama Pahlawan Raja Sisingamangaraja XII lewat Lembaga Sisingamangaraja XII.
Melalui lembaga itu, Pak GM telah membentuk cabang di sebagian besar daerah dan provinsi. Kemudian ada Universitas Sisingamangaraja XII, monumen di Jalan Sisisingamangaraja XII Medan (diresmikan oleh Presiden ke-2, Soeharto), bahkan sampai memperjuangkan ke Gubernur Bank Indonesia (semasa dijabat Arifin M Siregar - periode 1983-1988) untuk menerbitkan uang baru pecahan Rp 1.000 bergambar Raja Sisingamangaraja XII.[br]
Ke depan, yayasan ini juga akan memperjuangkan agar Bank Indonesia kembali mengeluarkan uang pecahan bergambar Raja Sisingamangaraja XII seperti yang pernah diperjuangkan DR GM Panggabean.
"Yayasan ini bersifat sosial. Keinginan kami pertama adalah membangun pendidikan, seperti sekolah, universitas, rumah sakit. Banyak yang bisa kami kembangkan lewat yayasan ini. Kami juga mendukung masyarakat Batak yang mampu memberikan ide pembangunan, terutama mengembangkan generasi muda untuk dapat mengantisipasi lonjakan pariwisata, sehingga kaum muda bisa diberdayakan," harapnya.
Menanggapi itu, Victor Siahaan menyampaikan, Harian SIB mendukung program-program positif Yayasan Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII, terlebih visi misinya menonjolkan sosial, mengembangkan pendidikan dan membangun semangat juang generasi muda agar cinta budaya, agar kelak bisa diberdayakan membangun bangsa dan negara.
SIB juga mengapresiasi yayasan ini ikut mendukung percepatan peresmian nama Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII di Silangit oleh pemerintah pusat.
Karena sejak sebelumnya SIB ikut menggalang partisipasi masyarakat untuk perubahan nama bandara tersebut untuk melestarikan nama pahlawan dari Tapanuli itu.
Sampai akhirnya keluar surat rekomendasi Plt Bupati Tapanuli Utara yang saat itu dijabat oleh Dr Mauliate Simorangkir dan kemudian dikeluarkan rekomendasi dari Gubernur Sumut semasa HT Rizal Nurdin yang ditujukan kepada Menteri Perhubungan dan mendapatkan persetujuan.
Harian SIB mendorong agar pengurus yayasan menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait agar bisa mempercepat diresmikannya nama bandara tersebut, ucap Victor Siahaan. (A8/f)