Sabtu, 19 April 2025

Menyongsong Indonesia Emas 2045, GESID Didorong Agar Jadi Garda Terdepan

Redaksi - Sabtu, 03 Juni 2023 10:39 WIB
294 view
Menyongsong Indonesia Emas 2045, GESID Didorong Agar Jadi Garda Terdepan
Net/harianSIB.com
Indonesia Emas pada tahun 2045.
Jakarta (SIB)
Wakil Ketua MPR Yandri Susanto mengajak para milenial untuk menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045. Menjelang tahun emas, Indonesia perlu menyiapkan modal dengan memanfaatkan bonus demografi.
Menurutnya, bonus demografi bisa membawa masalah bila tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, ia mendorong Generasi Emas Indonesia (GESID) agar menjadi garda terdepan dalam menyongsong masa depan.
"Mari kita bersama dan bersatu untuk mempersiapkan masa depan," ujar Yandri dalam keterangannya, Jumat (2/6). Hal ini ia ungkapkan saat menghadiri Sosialisasi Empat Pilar MPR sekaligus pelantikan Badan Pimpinan Nasional GESID (Generasi Emas Indonesia) di Gedung Nusantara V, Komplek Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5).
Lebih lanjut, Yandri menjelaskan dalam menyongsong masa depan, ada tantangan yang perlu dijawab oleh GESID. Salah satunya terkait persoalan kaum muda yang kini ketergantungan pada media sosial.
"Problem minuman keras dan narkoba juga banyak yang menjerat anak muda," jelasnya.
Selain itu, lanjut Yandri, masih melimpahnya barang impor yang masuk ke Indonesia juga menjadi tantangan yang perlu dihadapi.
"Bila dibiarkan akan menjadikan bangsa ini tergantung pada bangsa lain," paparnya.
Melihat masalah tersebut, Yandri pun mendukung GESID untuk memberdayakan desa-desa di Indonesia. Sebab, bila setiap desa memiliki badan usaha maka segala kebutuhan bisa dipenuhi dari dalam negeri.
"Sehingga kita tak perlu impor," paparnya.
Yandri mengatakan, masyarakat harus dapat mengelola potensi alam dan sumber secara mandiri sehingga tidak bergantung dengan impor.
"Potensi tersebut jangan sampai dinikmati oleh orang lain," ungkapnya.
Tantangan-tantangan tersebut, menurut Yandri, perlu dijawab dan dituntaskan oleh GESID.
"Bisa tidak menjawab tantangan ini?," tanyanya.
Pertanyaan tersebut pun direspons seruan 'bisa' dari para audiens.
Dalam kesempatan tersebut, alumni Universitas Bengkulu ini juga mengimbau generasi muda agar tidak alergi dalam berorganisasi termasuk berpolitik. Ia menjelaskan perbedaan pandangan dalam berpolitik merupakan suatu hal biasa. Justru dengan adanya perbedaan maka akan muncul dinamika, ide, serta gagasan baru.
Menurutnya, berorganisasi dan berpolitik membuat anak-anak muda tidak hidup dalam 'menara gading'.
"Jangan elitis namun harus melebur dengan seluruh komponen yang ada," pungkasnya.(detikcom/c)




Baca Juga:
Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru