Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 20 Juli 2025

DK PBB Kutuk Pembunuhan Pemimpin Hamas, AS Bela Israel

Serukan Diplomasi Politik Cegah Perang Terbuka
Wilfred Manullang - Kamis, 01 Agustus 2024 12:55 WIB
387 view
DK PBB Kutuk Pembunuhan Pemimpin Hamas, AS Bela Israel
UN Photo/Loey Felipe
Anggota Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat membahas situasi di Timur Tengah, Rabu (31/7/2024), menyusul kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
New York (harianSIB.com)
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) segera menggelar rapat darurat menanggapi pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan rudal di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7).

DK PBB juga menyerukan ditingkatkannya diplomasi diplomatik untuk mencegah terjadinya perang terbuka di Timur Tengah
to prevent an all-out war in the Middle East

Rusia yang saat ini memimpin sebagai Presiden DK PBB, memimpin rapat yang digelar pada Rabu (31/7) pukul 16.00 waktu setempat atau sekitar pukul 03.00 WIB.

Baca Juga:

Pertemuan darurat itu diajukan oleh Iran dan didukung Rusia, China, serta Aljazair, demikian dikutip Anadolu Agency.

Dalam rapat itu, Duta Besar Iran untuk PBB Saeid Iravani mengatakan pembunuhan Haniyeh merupakan perwujudan pola terorisme dan sabotase Israel selama puluhan tahun.

Baca Juga:

"Israel juga mengejar tujuan politik untuk mengganggu hari pertama pemerintahan baru Iran," kata Iravani, dikutip CNN Indonesia.com, Kamis (1/8/2024)

Lebih lanjut, Iravani menegaskan tindakan Israel ini menunjukkan niat memperluas perang di seluruh Kawasan.

China, Prancis, hingga Rusia mengecam keras pembunuhan Haniyeh yang dianggap bakal memperkeruh kondisi di Jalur Gaza Palestina dan merusak upaya perundingan gencatan senjata.

"Tindakan ini merupakan upaya terang-terangan untuk menyabotase upaya perdamaian. [China mendesak Israel] untuk menghentikan semua operasi militernya di Gaza dan segera menghentikan hukuman kolektif terhadap rakyat di Gaza," kata wakil tetap China untuk PBB dalam rapat.

"Kami menyerukan tanggung jawab dan pengendalian diri yang maksimal untuk menghindari konflik regional," tutur perwakilan Prancis dalam pertemuan yang sama.


Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru