Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 18 Mei 2025

Hamas 'Menyesal' Serang Israel 7 Oktober

Wilfred Manullang - Senin, 05 Agustus 2024 14:55 WIB
354 view
Hamas 'Menyesal' Serang Israel 7 Oktober
Foto: REUTERS/Akhtar Soomro
Pendukung partai agama dan politik Jamaat-e-Islami (JI) berkumpul untuk menghadiri salat jenazah ghaib setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran, di Karachi, Pakistan, 31 Juli 2024.
Jalur Gaza (harianSIB.com)
Banyak anggota Hamas menganggap serangan 7 Oktober 2023 sebagai "salah perhitungan" yang menyebabkan kerugian signifikan, baik bagi Gaza maupun upaya pembangunan negara Palestina.

Hal ini dimuat The Economist, sebagaimana dilaporkan RT, dikutip Senin (5/8/2024), mengutip seorang jurnalis Palestina dengan "sumber yang dekat dengan pemimpin Hamas" Mohammed Daraghmeh.

"Setelah pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, kelompok militan Palestina tersebut menghadapi perbedaan pendapat internal dan potensi perubahan saat mereka menilai kembali strategi dan kepemimpinan mereka," kata jurnalis itu.

Baca Juga:

"Para pemimpin Hamas menyadari bahwa 7 Oktober adalah salah perhitungan," tambahnya.

Menurut The Economist lagi, perang 10 bulan dengan Israel telah mengurangi reputasi Hamas dalam menjaga ketertiban di Gaza. Di mana dukungan terhadap aturan kelompok tersebut di daerah kantong Palestina itu anjlok hingga di bawah 5%.

Baca Juga:

The Economist juga menggambarkan perubahan pikiran yang tampak jelas dalam Hamas. Bukan sebagai gerakan jihadis tapi politik.

"Sementara beberapa orang dalam kelompok itu merayakan serangan tahun lalu pada bulan Oktober sebagai pencapaian militer, orang-orang Hamas yang lebih pragmatis ingin organisasi itu dibentuk kembali," jelasnya dikutip CNN Indonesia.com

"Sebagai gerakan politik daripada tetap menjadi "sekelompok gerilyawan jihadis," tambahnya.

"Salah satu calon utama untuk menggantikan Haniyeh - Khalil al-Haya - telah menyarankan bahwa Hamas dapat melucuti senjatanya."

Seperti diketahui Haniyeh dan pengawalnya tewas di Teheran, Iran pekan lalu. Dalam investigasi terbaru Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Haniyeh tewas akibat dirudal "proyektil jarak pendek" yang menyebabkan "ledakan hebat" di luar wisma tempat ia menginap.

Dalam sebuah pernyataan, IRGC mengklaim sebuah pernyataan bahwa proyektil jarak pendek yang dilaporkan menewaskan Haniyeh memiliki hulu ledak sekitar tujuh kilogram, berdasarkan "investigasi dan penelitian yang dilakukan". IRGC juga menyebut Israel "akan secara tegas menerima tanggapan atas kejahatan ini," yang merupakan "hukuman berat" yang akan datang pada "waktu, tempat, dan cara yang tepat".

Israel tidak mengonfirmasi atau membantah keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut. Pada hari Kamis, militer Israel mengonfirmasi bahwa pemimpin sayap militer Hamas, Mohammed Deif tewas dalam serangan udara di Gaza bulan lalu. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru