Wali Kota Sibolga dan Direktur PDAM Tirta Nauli Sibolga Kompak Bantah Dugaan Suap

Sibolga (harianSIB.com)
Wali Kota Sibolga Jamaluddin Pohan mengatakan tuduhan dugaan suap yang disampaikan dalam aspirasi aksi demo massa Gerakan Lintas Pemuda Anti Korupsi Kota Sibolga tidak ada.

Menurutnya, menyampaikan aspirasi merupakan hak dan soal tuduhan menerima uang tidak ada. "Hak mereka menyampaikan aspirasinya, kalau tuduhan mereka tak benar saya ada terima uang. Langsung tanyakan kepada Dirut," katanya menjawab Jurnalis SIB News Network (SNN) lewat telepon, Kamis (8/8/2024).

Terpisah, hal senada juga dikatakan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Nauli Sibolga Marojahan Panjaitan lewat telepon bahwa pihaknya juga tidak tau siapa yang meminta uang dan siapa yang memberi uang.

Baca Juga:

• Yayasan Buddha Tzu Chi Gelar Baksos Berikan 1000 Paket Sembako
• Sambut Hari Jadi Tebingtinggi dan HUT Bhayangkara, 1.400 Peserta Ikuti Lomba Lari

Bahkan, kata Marojahan terkait mahar Rp100 juta-Rp 150 juta yang dibanderol terhadap pelamaran karyawan tidak pernah. "Ada surat pernyataan mereka bermaterai, bahwa mereka gak pernah memberikan uang kepada siapapun terkait tentang pelamaran mereka di PDAM," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Sibolga Jamaluddin Pohan didemo massa Gerakan Lintas Pemuda Anti Korupsi Kota Sibolga kedua lokasi secara bergantian di Kantor Wali Kota Sibolga di Jalan Sutomo Sibolga dan Kantor DPRD Sibolga di Jalan S Parman Sibolga, Senin (5/8) terkait dugaan penerimaan suap Rp 500 juta pengangkatan Direktur PDAM Tirta Nauli Sibolga.

Baca Juga:

• Wali Kota : Pemuda Berperan Penting Dalam Pembangunan
• Wali Kota Medan dan Duta Besar Tiongkok Tinjau Pemberian MBG

Aksi demo juga menuding, penerimaan 21 karyawan PDAM Trirta nauli Sibolga atas persetujuan Wali Kota Sibolga dan diduga Wali Kota Sibolga ikut menerima uang penerimaan karyawan.

"Sebanyak 21 karyawan PDAM Tirta Nauli Sibolga sesuai hasil investigasi diduga ada mahar Rp100 juta-Rp150 juta padahal jumlah karyawan sudah melebihi ambang batas," kata Korlap aksi Anggiat Marito dalam pernyataan sikapnya. (**)