Demo Besar di Jerman, 160.000 Orang Protes 'Perjanjian Iblis'

Jakarta(harianSIB.com)

Jerman diguncang aksi demonstrasi besar-besaran pada Minggu, dengan setidaknya 160.000 orang turun ke jalan memprotes keputusan partai konservatif yang bekerja sama dengan kelompok sayap kanan menjelang pemilihan legislatif bulan ini.

Partai Christian Democratic Union (CDU) dituduh melanggar kesepakatan tidak tertulis yang telah berlaku sejak Perang Dunia II, di mana mereka dilarang berkolaborasi dengan kelompok sayap kanan di tingkat nasional.

Baca Juga:

• Kanim TBA Sosialisasikan Pencegahan TPPO dan Perluasan E-Paspor
• 20 WNI di AS Terdampak Kebijakan Imigrasi Trump, 5 Orang Dideportasi

Sebagai partai oposisi utama, CDU dan pemimpinnya Friedrich Merz disebut telah membuat "perjanjian dengan iblis" dengan mencari dukungan dari partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) untuk meloloskan kebijakan antiimigrasi.

Mengutip AFP dan dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (3/2/2025), demonstrasi dimulai di depan Bundestag, gedung parlemen Jerman. Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan seperti "Malu pada kalian, CDU!".

Baca Juga:

• Dorong Kolaborasi Pengawasan WNA, Imigrasi TBA Ikuti Rapat Timpora Sumut
• Kanim TBA Pindahkan 8 WNA Asal Myanmar ke Rudenim Medan

"(Kami ingin) membuat suara kami didengar dan mendesak partai-partai yang mengklaim sebagai 'demokratis' untuk benar-benar melindungi demokrasi," ujar Anna Schwarz, seorang demonstran berusia 34 tahun.

"Kami tidak bisa lagi menutup mata, ini sudah terlalu serius," tambahnya.

Kemarahan publik memuncak setelah CDU berupaya mendapatkan dukungan AfD di parlemen pekan lalu. Kedua partai mengesahkan resolusi tidak mengikat pada Rabu lalu, yang bertujuan untuk memperketat pengawasan perbatasan dan memblokir masuknya imigran tanpa dokumen, termasuk pencari suaka.

Meski begitu pada Jumat keduanya gagal mengeluarkan undang-undang kontroversial untuk lebih membatasi imigrasi. Namun kesan keduanya akan bekerja sama sangat terlihat di mana saat CDU berbicara AfD bertepuk tangan di parlemen dan sebaliknya.

Mengutip angka yang dikumpulkan oleh penyiar publik ARD, pada Sabtu, lebih dari 220.000 orang telah berunjuk rasa di kota-kota di seluruh negeri. Termasuk Hamburg, Leipzig, Cologne, dan Stuttgart.

Sementara itu, pemerintah kiri-tengah pimpinan Kanselir Olaf Scholz menyikapi situasi ini. Ia mengatakan ratusan ribu orang telah turun ke jalan untuk menyampaikan pesan "Jangan pernah bersama sayap kanan".

Kelompok kanan membawa Jerman pada banyak-banyak Nazi dan Holocaust. Kekuatan ini sangat ekstrem dalam peta perpolitikan Jerman.(*)