Korupsi Dana Desa, Polres Labuhanbatu Tangkap Kades Siparepare Tengah Labura

Menurut Kapolres, perbuatan AH merupakan bentuk penyimpangan serius. "Dana desa seharusnya digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan warga, bukan untuk kepentingan pribadi atau kegiatan hiburan," tegas mantan Kapolres Simalungun itu.

Dalam penyidikan, AH ditetapkan tersangka dan ditahan. AH dijerat dengan pasal 2 ayat (1), subsider pasal 3 juncto pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan UU 20 Tahun 2001, dengan ancaman pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun.

Baca Juga:

• Resah Dituding Korupsi, Kades dan Perangkat Desa di Sergai Gelar Aksi Diam
• 10 Muharram 1447 H, Kades Telukpiai Labura Serahkan Santunan kepada Anak Yatim

Dalam penyidikan kasus ini, penyidik telah memeriksa 25 orang saksi dan 2 orang ahli, masing-masing ahli konstruksi dan ahli untuk menghitung kerugian negara. Ahli penghitung kerugian menemukan kerugian negara mencapai Rp740.847.748 akibat perbuatan AH.

Selain itu, penyidik juga telah menyita barang bukti berupa dokumen APBDes Siparepare Tengah TA 2021-2022, Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Kades, rekening koran, dan laporan hasil audit, untuk memperkuat pembuktian.

Baca Juga:

• Manullang Ditemukan Tewas di Kubangan Tepi Jalan, Warga Tanjungharapan Heboh
• Polres Labusel Ungkap 33 Kasus Narkoba Selama Operasi Antik

"Perkara ini akan diproses sesuai hukum yang berlaku, agar memberi efek jera dan menjadi peringatan bagi kepala desa-kepala desa lainnya. Kami akan terus berkomitmen menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik, terutama yang menyangkut kepentingan masyarakat desa," jelas Choky. ( )