Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 18 Juni 2025

Hati-Hati, Lonjakan Berat Badan Pascalebaran Tingkatkan Risiko Jantung

Robert Banjarnahor - Rabu, 16 April 2025 10:53 WIB
353 view
Hati-Hati, Lonjakan Berat Badan Pascalebaran Tingkatkan Risiko Jantung
dok: Thinkstock
Ilustrasi berat badan
Jakarta(harianSIB.com)

Konsumsi berlebih kalori, garam, dan lemak saat Lebaran berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan penumpukan kolesterol dalam tubuh.

Prof. Dr. dr. Em Yunir, Sp.PD-KEMD, dokter spesialis endokrin metabolik dan diabetes dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), menjelaskan, bahwa perubahan pola makan secara drastis saat Idul Fitri dapat meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular, termasuk penyakit jantung.

Baca Juga:

"Selama Ramadan, tubuh mendapat banyak manfaat metabolik seperti penurunan berat badan, kontrol kolesterol dan gula darah yang lebih baik, serta tekanan darah yang lebih stabil. Tapi semua manfaat ini bisa hilang saat Lebaran jika kita tidak menjaga pola makan," ungkap Prof. Yunir dalam keterangannya Selasa (15/4/2025), dikutip dari CNBC Indonesia.

Untuk menjaga kesehatan pasca-Lebaran, ia menyarankan masyarakat menerapkan tiga prinsip utama: mengatur pola makan dengan pendekatan 3J (Jumlah, Jenis, dan Jadwal), rutin berolahraga, dan tetap disiplin mengonsumsi obat, terutama bagi mereka dengan kondisi medis tertentu.

Baca Juga:

Ia juga mengingatkan agar konsumsi makanan tinggi lemak seperti opor, rendang, dan kue kering dibatasi. "Kelebihan 500 kalori per hari saja bisa menyebabkan kenaikan berat badan hingga 0,5 kg dalam seminggu," jelasnya.

Prof. Yunir juga merekomendasikan konsumsi makanan tinggi serat seperti nasi merah atau ubi (45-65% dari total kalori), lemak sehat dari alpukat atau ikan (20-25% kalori), dan protein cukup dari ayam, tempe, atau telur (1-2 gram per kg berat badan per hari). Selain it penting, kata ia untuk membatasi garam hingga maksimal 2 gram per hari dan meningkatkan asupan serat hingga 20-35 gram per hari.

Jadwal makan juga perlu diatur dengan baik, yaitu tiga kali sehari dengan porsi seimbang, diselingi camilan sehat seperti buah-buahan. Untuk aktivitas fisik, Prof. Yunir menyarankan olahraga rutin 30-45 menit per sesi dengan total minimal 150 menit per minggu.

Jenis olahraga bisa dilakukan di rumah, seperti jalan cepat, naik turun tangga, jumping jacks, squat, dan wall push-up. Terakhir, bagi penderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi, kepatuhan minum obat sangat penting. Konsumsi obat sesuai resep dapat menjaga kestabilan metabolik dan mencegah komplikasi serius.

"Jika mengalami gejala seperti pusing hebat, nyeri dada, sesak napas, atau kebingungan, segera periksa ke rumah sakit. Gejala seperti lemas, mengantuk, hingga kehilangan kesadaran bisa jadi tanda hipoglikemia dan butuh penanganan segera," katanya.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru