Selasa, 25 Maret 2025

3 Pencuri Avtur dari Bawah Laut di Pantailabu Terima Upah Rp5 Juta Setiap Beraksi

Lisbon Situmorang - Sabtu, 15 Februari 2025 19:44 WIB
395 view
3 Pencuri Avtur dari Bawah Laut di Pantailabu Terima Upah Rp5 Juta Setiap Beraksi
Foto: Dok/Polresta Deliserdang
Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol Risqi Akbar memperhatikan lubang penanaman pipa dari laut ke lokasi penampungan, saat melakukan cek TKP dengan membawa 3 tersangka pelaku, Kamis (14/2/2025), di Pantailabu.
Lubukpakam(harianSIB.com)

Tiga tersangka pencurian minyak Avtur dari pipa yang ditanam bawah laut untuk kebutuhan pesawat di Bandara Kualanamu, masing-masing menerima upah Rp 5 juta setiap beraksi. Sedang pelaku utama yakni otak pencurian dan yang menjual, hingga kini masih diburu.

Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol Risqi Akbar, ketika dikonfirmasi Jurnalis SIB News Network (SNN), Sabtu (15/2/2025). Minyak Avtur yang dicuri adalah pengisian dari kapal tanker melalui pipa yang berada di bawah laut untuk mengisi Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Bandara Internasional Kualanamu.

Baca Juga:

Ketiga tersangka masing-masing, AR (47), Ir (31) dan Ha (43). Ketiganya warga Kecamatan Pantailabu, Kabupaten Deliserdang.

Mereka ditangkap tim Fleet One Quick Response (FIQR) TNI AL Lantamal 1 Belawan, Selasa (11/2/2025), di Pantai Dewi Indah Desa Pantailabu Pekan, Kecamatan Pantailabu, Kabupaten Deliserdang.

Kasat Reskrim menjelaskan, keterangan ketiga tersangka pencurian, mereka hanya orang suruhan pelaku utama yang kini masih diburu. Setiap beraksi, ketiganya mengaku bisa menyedot minyak Avtur sekira 30.000 liter, sehingga ketiganya mendapatkan upah masing-masing Rp5 juta.

Baca Juga:

Pelaku Ir bertugas membuka kran pipa yang sudah dimodifikasi tersambung ke pipa bawah laut, untuk menyedot minyak Avtur menggunakan mesin pompa air. Sementara pelaku AR dan Ha, bertugas mengisi ke baby tank (penampungan) di dalam gudang, dan mengisi ke dalam jerigen serta melansir hasil curian.

Hasil pencurian itu, dimasukkan ke dalam jerigen dan dibawa pelaku utama menggunakan mobil pikap untuk dijual. Ketiganya mengaku tidak mengetahui kemana Avtur curian itu dijual. Sementara aksi pencurian terjadi sejak pertengahan 2021 lalu.

Risqi Akbar menjelaskan, keterangan dari Pertamina, kapal tanker melakukan pengisian (transfer) rata-rata sekali setiap bulan. Namun untuk hari libur seperti Natal dan tahun baru, bisa melakukan pengisian 2 kali dalam sebulan ke Depot di Bandara Kualanamu.

Saat ini Sat Reskrim Polresta Deliserdang masih melakukan penyelidikan, karena minyak Avtur digunakan untuk operasional penerbangan (pesawat), bukan bahan bakar yang dapat digunakan masyarakat umum. (*).

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru