Otoritas Peru menggerebek kediaman Presiden Dina Boluarte terkait penyelidikan dugaan korupsi yang sedang berlangsung. Puluhan personel kepolisian dikerahkan untuk menggeledah rumah sang presiden untuk mencari jam tangan Rolex yang tidak dilaporkan oleh Boluarte kepada otoritas berwenang.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (30/3/2024), berdasarkan dokumen kepolisian Peru yang diperoleh AFP, sekitar 40 personel dikerahkan dalam operasi penggerebekan pada Sabtu (30/3/2024)) waktu setempat.
Disebutkan dokumen kepolisian itu bahwa penggerebekan itu fokus mencari jam tangan Rolex yang tidak dilaporkan oleh Boluarte.
Kepolisian Peru dalam pernyataannya menyebut penggerebekan itu bertujuan untuk penggeledahan dan penyitaan. Boluarte sedang tidak ada di rumah saat penggerebekan dilakukan.
Awal bulan ini, otoritas Peru meluncurkan penyelidikan terhadap Boluarte menyusul laporan surat kabar setempat soal sang presiden yang mengenakan jam tangan mewah yang asal-usulnya misterius dan belum dilaporkan secara resmi dalam catatan publik. Foto-foto yang dipublikasikan menunjukkan Boluarte memakai jam tangan mewah itu saat menghadiri sejumlah acara publik.
Operasi penggerebekan terhadap kediaman Boluarte pada Sabtu (30/3/2024) waktu setempat merupakan operasi gabungan antara kepolisian dan kantor kejaksaan Peru.
Penggerebekan itu bahkan disiarkan oleh saluran televisi lokal Latina. Para personel kepolisian dan kejaksaan Peru terlihat mengelilingi kediaman Boluarte di distrik Surquillo di ibu kota Lima, sementara polisi lalu lintas memblokir ruas jalanan di sekitarnya.
Boluarte dilantik menjabat Presiden Peru pada Desember 2022, menggantikan Pedro Castillo yang dimakzulkan dan ditangkap pihak berwenang karena berusaha membubarkan Kongres Peru dan memerintah melalui dekrit. Boluarte mencetak sejarah sebagai wanita pertama yang menjabat Presiden Peru.
Beberapa waktu terakhir, Boluarte yang menghadapi penurunan dukungan publik ini terjerumus ke dalam krisis politik baru dengan diluncurkannya penyelidikan terhadap dugaan dia telah memperkaya dirinya sendiri secara ilegal selama menjabat. (*)