Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 20 Juni 2025

Trump Ubah Sikap, Tarif Impor dari China Turun Jadi 80%

Robert Banjarnahor - Sabtu, 10 Mei 2025 12:24 WIB
379 view
Trump Ubah Sikap, Tarif Impor dari China Turun Jadi 80%
Dok. AP Photo/Evan Vucci
Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Ruang Oval, Gedung Putih. Donald Trump mengumumkan akan menaikkan tarif untuk barang impor dari China menjadi 125%.
Jakarta(harianSIB.com)

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih memanas. Kedua raksasa ekonomi dunia itu terus saling membalas dengan pemberlakuan tarif tinggi atas impor barang dari satu sama lain.

Dalam perkembangan terbaru, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan penurunan tarif impor terhadap produk China, dari yang sebelumnya sebesar 145% menjadi 80%. Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun media sosial pribadinya.

Baca Juga:

"China harus membuka pasarnya untuk AS. Ini akan sangat baik bagi mereka!!! Pasar tertutup tidak lagi berfungsi!!!" tulis Trump dalam unggahannya, dilansir dari CNBC Indonesia.

Beberapa saat kemudian, ia menambahkan, "Tarif 80% untuk China tampaknya tepat. Terserah Scott B."

Baca Juga:

Sebagai catatan, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, bersama kepala negosiator perdagangan, Jamieson Greer, dijadwalkan bertemu dengan kepala ekonomi China, He Lifeng, di Jenewa, Swiss.

Pertemuan tersebut merupakan langkah awal dalam proses negosiasi untuk menyelesaikan konflik dagang yang selama ini mengganggu stabilitas rantai pasok global.

Kementerian Luar Negeri China beberapa saat lalu mengatakan perang dagang melalui tarif tinggi yang dilancarkan AS sebagai taktik ekonomi yang kasar dan menindas. Pemerintah China menekankan pihaknya menentang keras cara AS yang dinilai tidak berkelanjutan.

Dalam beberapa pekan terakhir, Trump sudah mengindikasikan niatan untuk menurunkan hukuman tarif ke China. Namun, baru kali ini Trump lantang menyebut angka 80%.

Meskipun tarif 80% sudah dipangkas hampir setengah dari yang berlaku saat ini, tetapi nominalnya masih sangat tinggi. Dampak tarif ini sudah berdampak ke berbagai sektor bisnis. Bukan hanya di AS dan China, tetapi juga di seluruh belahan dunia.

Kebijakan tarif AS direspons China dengan menetapkan tarif balas dendam hingga 125%. China juga mengenakan pungutan tambahan pada beberapa produk termasuk kacang kedelai dan gas alam cair.

Negosiasi pada akhir pekan ini di Jenewa telah dijelaskan oleh pejabat pemerintahan Trump sebagai langkah menuju penurunan ketegangan dengan China. Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan pertemuan itu tampak "sangat menjanjikan" bagi AS.

Dorongan Trump pada tarif secara luas dipandang sebagai peningkatan risiko bagi ekonomi AS. Muncul kekhawatiran bahwa tarif akan menaikkan harga bagi konsumen dan bisnis AS secara keseluruhan. Hal ini bisa kembali memicu inflasi.

Trump sudah mendapat protes dari warga AS karena kekhawatiran harga-harga barang melonjak. Pasalnya, barang-barang konsumen yang beredar di AS seperti pakaian, perangkat elektronik, mainan anak, banyak diproduksi oleh pabrik-pabrik China.

Di saat bersamaan, pemerintah China berupaya mengurangi penutupan, kebangkrutan, dan PHK pada lini bisnis yang terkena dampak besar dari tarif AS.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru