Rantauprapat (SIB)- Warga Sigambal Kelurahan Pardamean dan Danobale Kelurahan Danobale Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu, mengeluhkan kemacetan jalan di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Rantauprapat-Aeknabara. Kemacetan itu akibat pengalihan arus lalin dari arah Aeknabara-Rantauprapat dan sebaliknya melalui jalur alternatif lewat Danobale karena perbaikan Jalinsum tersebut.
Kepadatan di jalan alternatif, terlihat sangat membahayakan. Sebab banyak mobil dan truk lalu lalang dengan kecepatan tinggi. Padahal jalan cukup sempit. Pada Kamis 4 Agustus 2016 sore, bahkan pengendara sepedamotor tewas akibat bertabrakan dengan truk Hino.
"Akibat ulah mereka mengarahkan mobil ke Jalan Danobale ini, gang ke rumah kami pun sudah hancur," keluh Bu Regar kepada wartawan, Sabtu (11/8) sore.
Dia menyebut Gang Bawal itu tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah.
"Semenjak warga mengibahkan tanah untuk jalan gang tersebut, pemerintah tidak pernah ada perhatian untuk perbaikan. Tapi sekarang sudah semakin hancur," ujarnya.
Jamal, warga setempat juga menyebut masyarakat sudah berulang kali mengajukan agar dilakukan perbaikan gang tersebut. Permohonan termasuk diajukan kepada Wakil Ketua DPRD Labuhanbatu, Hj Meika Riyanti Siregar. Sebab Meika berasal dari daerah pemilihan Labuhanbatu II Kecamatan Rantau Selatan dan Bilah Barat.
Wakil Ketua DPRD itu, katanya, pernah berjanji untuk memperjuagkan perbaikannya, namun sampai sekarang belum ada realisasinya.
"Untuk perbailkan jalan itu selama ini kita menggunakan anggaran dari bantuan masyarakat," sebut Jamal.
Dia juga menyebut, dalam Musrenbang kelurahan warga telah meminta agar Pemkab Labuhanbatu dan legislatif menganggarkan dana pada APBD untuk perbaikan jalan Danobale. Itulah yang diharapkan dan ditunggu warga saat ini.
"Banyak pejabat dan anggota DPRD Labuhanbatu yang melalui jalan Danobale ini, tetapi ketika kita mengajukan agar dilakukan perbaikan mereka hanya janji janji belaka," kesal Jamal.(AY/D13/ r)