Selasa, 10 Desember 2024

Protes Pemilihan Kepling, Emak-emak Geruduk Kantor Wali Kota Tanjungbalai

Redaksi - Rabu, 02 Februari 2022 19:04 WIB
258 view
Protes Pemilihan Kepling, Emak-emak Geruduk Kantor Wali Kota Tanjungbalai
(Perdana Ramadhan/detikcom)
Emak-emak menggeruduk kantor Wali Kota Tanjungbalai. 
Tanjungbalai (SIB)
Puluhan emak-emak di Kota Tanjungbalai, mendatangi kantor wali kota untuk memprotes pengangkatan kepala lingkungan (kepling) yang baru saja dipilih.

Aksi emak-emak bersama warga ini datang dari lingkungan VI Kelurahan Beting Kuala Kapias, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai, mereka juga turut menggotong 'keranda mayat' saat berunjuk rasa sebagai simbol matinya peraturan yang sudah ditetapkan.

"Kedatangan kami ini untuk memprotes Kepling yang bukan dari warga lingkungan kami. Kami sebelumnya sudah protes ke kantor lurah tapi tidak ditanggapi makanya mendatangi wali kota," kata Ahmad Rolel, perwakilan masyarakat, saat menyampaikan tuntutannya, Senin (31/1).

Menurut warga, dengan pengangkatan Kepling tak berasal dari lingkungan tempat tinggalnya telah melanggar peraturan wali kota (Perwa) tentang proses pengangkatan Kepling.

"Kepling ini vital bagi kami, dialah yang mengurus surat miskin, ahli waris, bantuan bantuan dan sebagainya. Kami mohon Pak Wali untuk mencopot SK pengangkatan Kepling itu," kata dia.

Kurang-lebih satu jam berunjuk rasa, Plt Wali Kota Tanjungbalai Waris Thalib mempersilakan pendemo untuk berdialog di aula kantor setempat.

Di hadapan perwakilan masyarakat Waris berjanji akan memanggil 187 Kepling berikut Lurah dan Camat untuk dilakukan evaluasi terhadap tuntutan masyarakat.

"Ada 187 Kepling se-Tanjungbalai ini tak bisa kami tengok semua. Insyaallah nanti kami segera buat pertemuan di sana kalau ada yang salah kita umumkan untuk sadar diri jangan membiasakan yang salah," kata Waris.

Waris juga menegaskan bahwa dia pernah punya kepentingan dalam menyusun perangkat pemerintahan hingga tingkat lingkungan. Karenanya, ia meminta aturan yang telah disepakati mengenai pemilihan Kepling di dalam Perwa harus dipatuhi.

"Tak ada kepentingan pribadi saya di sini. Ada enam camat di sini boleh ditanya. Jadi inilah semangat demokrasi yang kita bangun di Tanjungbalai ini, ada persoalan tetap kita akomodir, kita bicarakan," kata dia. (dtc/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru