Medan (SIB)
Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sumut, Nawal Lubis mengatakan, kelelahan dan stres dalam bekerja bukanlah hal yang bisa disepelekan, karena dapat mempengaruhi produktivitas dalam bekerja maupun kualitas hidup. Kondisi stres bisa saja dialami oleh semua orang, tidak saja bayi, anak-anak, remaja bahkan orang dewasa.
Hal itu disampaikan Nawal Lubis saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Kesehatan Fisik dan Mental yang diselenggarakan Founder DIANSIA Foundation dan PT Kalbe Farma Divisi Kalbe Ethical Customer Care secara virtual di Rumah Dinas Gubernur Sumut Medan, Jumat (18/3).
Menurut Nawal, kurangnya mobilitas diakibatkan pandemi Covid-19 membuat aktivitas masyarakat terbatas, banyak aktivitas masyarakat dilakukan secara daring seperti Work From Home (WFH) dan pembelajaran jarak jauh yang diterapkan bagi anak sekolah. Kondisi tersebut akan membawa seseorang pada tingkat kecemasan tinggi yang berakibat stres.
Karena itu sangat penting bagi semua orang untuk mampu mengelola atau memanajemen stres yang mungkin akan terjadi kepada siapa saja. Hal itu penting karena sikap dan tindakan tidak hanya mempengaruhi diri sendiri, melainkan adanya pengaruh terhadap orang lain.
Nawal berharap peserta seminar bisa mendapatkan solusi cerdas agar dapat hidup sehat dan terlepas dari burnout (kelelahan dan stres kronik). Peserta nantinya bisa mendapat informasi dari ahlinya, bagaimana menjaga imun tubuh dan memehami secara global tentang fenomena burnout,†harapnya.
Salah satu narasumber, Mardianto yang mengusung tema ‘Pekerja Aktif Jaga Sistem Imun Setiap Hari’ mengatakan, tubuh memiliki sistem imun yang mampu bertahan dari virus, jamur maupun bakteri. Tetapi jika imun tubuh menurun akibat kurangnya asupan nutrisi, virus dan penyakit lainnya akan mudah menyerang tubuh.
Menurutnya ada empat hal yang harus dilakukan untuk memperkuat dan menjaga iman tubuh di masa pandemi Covid-19, yakni asupan nutrisi yang seimbang, melakukan olah raga, istrahat yang cukup dan mengelola tingkat stres.
Narasumber lainnya, Nyi Mas Diane Wulansari selaku psikolog mengatakan, tidak semua stres itu buruk. Ada stres yang positif yakni Eustress yang bisa menjadi dorongan bagi individu untuk produktif dengan berupaya mengatasi sumber stres.
Itu membuat tubuh dan pikiran lebih waspada dan lebih siap menghadapi tantangan seperti menunggu kelahiran anak, pernikahan, kelulusan anak sekolah dan ujian kenaikan pangkat. “Ini stres yang positif, awalnya stres tetapi setelah semua berjalan, stres ini menjadi hilang,†terangnya.
Selain itu ada stres yang negatif, yakni Distress yang berdampak pada menurunnya produktivitas, buruknya suasana hati dan muncul perasaan tidak berdaya. Stres yang berkepanjangan itu berakibat pada tubuh dan emosi. “Stres ini pastinya berdampak pada imun kita, sering sakit dan mudah emosi dan turunnya produktivitas,†jelasnya.
Seminar itu turut dihadiri Founder DIANESIA Foundation Edwin Tito, PT Kalbe Farma Divisi Kalbe Ethical Customer Care yang diwakili Tekla Rosa selaku Product Manager PT Kalbe Farma, Ketua Pokja Sumut, Ketua Himpaudi Sumut, Ketua IGTK PGRI Sumut, Bunda PAUD kabupaten/kota se-Sumut secara daring. (A13/a)