Lubukpakam (SIB)
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang, Ilyas MPd mengemukakan ibu bernama Rista Dameria Saragih (37) yang ditemukan tewas bersama dua anak balitanya yaitu Shalel AL Purba (4) dan Shiloh ES Purba (4) di Jalan Antara, Kecamatan Lubukpakam, Rabu (6/4) petang merupakan guru di sekolahnya. Ilyas mengatakan, almarhum adalah sosok ceria dan mudah bergaul serta merupakan salah satu guru terbaik di SMKN 1 Beringin. "Almarhum merupakan guru bidang studi Bahasa Inggris di sekolah kita. Ia salah satu guru terbaik saya yang ceria dan pandai bergaul dengan teman guru lainnya. Ia juga orang pintar," kata Ilyas saat dihubungi di Lubukpakam, Kamis (7/4).
Diceritakan, almarhum dulu minta cuti rencana mau buat bayi tabung ke Penang. Sebagai manusia punya empati dan sebagai pimpinan ia menyetujui, namun asalkan dapat persetujuan dari Dinas BKD dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumut. Kemudian disetujui dan almarhum mendapatkan anak kembar sekaligus.
Berapa bulan kemudian, karena kondisi kesehatan anak kembarnya si almarhum perlu kembali Konsultasi ke dokter spesialis di Penang maka kembali mengajukan cuti. Sebagai pimpinan di SMKN 1 Beringin, Ilyas memberikan rekomendasi namun harus ada persetujuan dari Pemprov Sumut.
"Jadi selama cuti itu almarhum tidak ada terima gaji sesuai kesepakatan dengan Pemprov Sumut. Namun saya tidak menyangka almarhum mendahului kita. Sebab perjuangannya untuk cuti mendapatkan anak dan cuti merawat anak sungguh luar biasa dengan program bayi tabung di Penang. Saya kehilangan salah satu guru terbaik," tutur Ilyas sedih.
Menurutnya, ia mengetahui kejadian itu Rabu (6/4) malam dari salah satu guru. Kemudian banyak pers yang mengkonfirmasi dan ia jawab belum dapat memastikan. Sehingga untuk memastikan ia kirim Tim ke rumah yang bersangkutan.
"Ternyata informasi nya benar. Sehingga saya sudah melayat tadi ke rumah duka dan bertemu dengan suaminya pada pukul 07.00 WIB. Kemudian karena ada kesibukan saya pulang dan tim kedua yaitu para guru datang ke rumah duka untuk menyampaikan turut berbelasungkawa," tandas Ilyas.
LIDIK KEMATIAN
Di tempat terpisah, Sat Reskrim Polresta Deliserdang masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian seorang ibu dan dua anak kembarnya yang ditemukan tewas di dalam rumahnya. Dengan itu, Polersta Deliserdang saat ini sudah meminta keterangan dari empat orang saksi.
Hal itu disampaikan Kapolresta Deliserdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji SIK MH, melalui Kasat Reskrim Kompol I Kadek Hery Cahyadi SIK MH, ketika dikonfirmasi SIB, Kamis (7/4) di Mapolresta Deliserdang. Saat ini, Labfor Polda Sumut, sudah diturunkan untuk mengidentifiasi lokasi kejadian.
Beberapa alat bukti yang diamankan dari lokasi kejadian, di antaranya bekas minuman yang berada di atas kloset kamar mandi yang berada di kamar tidur, dan kotak paket di dalam kotak sampah dengan tulisan obat hama merek NaCN.
Disebutkan, ketiga jenazah sudah menjalani autopsi, namun pihak Polresta Deliserdang masih menunggu hasil autopsi.
“Kita nanti akan berkordinasi dengan Labfor Polda Sumut. Apa saja yang bisa identifikasi terkait barang bukti yang kita amankan di TKP," jelas I Kadek.
“Suami korban hingga saat ini kita belum dimintai keterangannya, karena masih berduka. Artinya kita masih menunggu kapan bisanya, karena kejadian itu sangat terpukul buatnya†kata Kasat Reskrim. (C3/C1/d)