Langkat (SIB)
Lokasi wisata alam Kolam Abadi Langkat adalah bagian sebuah sungai yang dialiri air bening kebiru-biruan di Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat.
Lokasi ini sangat pantas direkomendasi menjadi destinasi wisata, karena menyajikan keindahan air sungai yang jernihnya bagai kaca kristal.
Diketahui, lokasi wisata yang berjarak sekira 54 Km dari Kota Medan itu juga menyajikan sensasi guyuran air terjun.
Rasa lelah yang dirasakan saat melewati jalur menuju lokasi dengan berjalan kaki, seketika sirna saat kita mendapatkan keindahan panorama air yang disuguhkan Kolam Abadi Langkat.
Kepada wartawan, Minggu (18/12), Putra Wijaya (31) warga Jalan Cempaka Gaperta Ujung, Kelurahan Tanjunggusta, Kecamatan Medan Helvetia mengatakan, wisatawan cukup berjalan kaki sekira 30 menit dengan dibantu pemandu (guide) untuk mencapai lokasi.
Untuk menuju lokasi, katanya, pengunjung bisa menggunakan transportasi umum atau pribadi.
Dari Kota Medan, jelasnya, waktu tempuh sekira 2 jam, dengan rute dari Medan menuju Kota Binjai, lalu mengarah ke Jalan Jamin Ginting (Tanah 1000) menuju Desa Rumah Galuh.
"Sesampainya di Desa Rumah Galuh, ada beberapa pos wisata yang terletak di sebelah kiri jalan, di antaranya Pemandu Tracking Alam Rumah Galuh (PETAR), Pelaruga, dan lainnya. Biaya masuk Rp50 ribu, termasuk parkir kendaraan, penyimpanan barang, dan pemandu alam yang membawa ke lokasi wisata," katanya.
Sebelum masuk ke lokasi, lanjutnya, barang bawaan seperti tas dan sepatu ditinggal di pondok.
Pengunjung cukup hanya membawa pelampung, handphone dan makanan seperlunya, untuk memulai petualangan dengan berjalan kaki menempuh jalur cukup ekstrem dan terjal naik turun sekira 30 menit.
"Memang cukup menguras tenaga, karena jalurnya licin, terjal dan memacu adrenalin. Setelah bercucur keringat untuk menempuh jalur sulit itu, segala kelelahan sirna saat tiba di Kolam Abadi dan melihat warna air sungai yang biru kehijauan, bening seperti kaca. Jernih sekali dan airnya dingin, sedingin es. Ada juga mata air yang ke luar dari celah bebatuan yang langsung saya minum, segar," katanya.
Diakui, keindahan panorama alam yang disajikan membuat pengunjung seolah lupa waktu dengan bermain air, menyelam, serta berswafoto menggunakan kamera ponsel yang diberi pelindung terhadap air.
Lalu pengunjung melakukan body rafting dengan menyusuri sungai sembari memandang panorama hutan menuju air terjun.
"Menyusuri sungai dengan menggunakan pelampung, airnya cukup tenang. Sekira 20 menit, akhir perjalanan akan membawa pengunjung ke Air Terjun Teroh-Teroh. Puas menikmati air terjun, perjalanan kembali ke pondok wisata memakan waktu sekira 20 menit dengan berjalan kaki. Petualangan wisata ini sangat menyenangkan bila dilakukan bersama rombongan," jelasnya.
Sementara, seorang pemandu wisata Arnas Surbakti (22) menjelaskan, jalur wisata menuju Kolam Abadi itu sudah dibuka sejak tahun 2010.
Namun, kondisi pandemi juga berimbas pada jumlah pengunjung yang datang.
"Setiap akhir pekan apalagi hari libur, jumlah pengunjung yang datang kemari sangat ramai. Mayoritas pengunjung yang datang adalah rombongan. Namun sejak pandemi, pengunjung yang datang tak seramai dulu. Semoga keadaan cepat membaik," harapnya. (A16/f)