Jumat, 21 Maret 2025

BPBD Simalungun Masih Estimasi Biaya Perbaikan Jalan Longsor Bahapalraya

Redaksi - Senin, 15 Januari 2024 19:39 WIB
263 view
BPBD Simalungun Masih Estimasi Biaya Perbaikan Jalan Longsor Bahapalraya
(Foto: Dok/BPBD)
TINJAU: Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah meninjau jalan longsor di Huta Silaubittang, Desa Bahapalraya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Jumat (12/1). 
Simalungun (SIB)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Simalungun akan memperbaiki jalan longsor di Huta Silaubittang, Desa Bahapalraya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.
Kepala BPBD Simalungun Resman Saragih, Minggu (14/1) mengatakan, pihaknya sudah meninjau langsung lokasi longsor tersebut dan melakukan estimasi atau perkiraan biaya untuk penanganan perbaikannya.
"Ya, sudah ditinjau. Untuk sementara masih dilakukan penggambaran dan estimasi biaya," ungkap Resman Saragih.
Sebagaimana diketahui, bencana alam longsor itu mengakibatkan arus lalulintas kendaraan angkutan orang maupun barang lumpuh sejak hari Minggu 7 Januari 2024.
Kendaraan roda empat tidak bisa melintasi jalan itu menuju Pamatangraya pusat ibu kota Kabupaten Simalungun.
Bahkan, akibat longsor itu lebih separuh badan jalan ambruk dan jatuh ke jurang dengan kedalaman sekira 30 meter. Kondisi itu sangat mengkhawatirkan bagi pengemudi kendaraan. Penyebab longsor diduga akibat intensitas curah hujan yang sangat tinggi.
Akibat longsornya jalan itu membuat masyarakat di Desa Bahapalraya terkendala menangkut buah jeruk, cabai, kopi, jahe, jagung dan lain sebagainya dari desanya ke ibukota untuk pendistribusian selanjutnya.
Menurut Resman, penanganan longsor itu akan menelan biaya yang cukup besar. Bahkan, diperkirakan minimal Rp 3 miliar. Hal ini berdasarkan kajian di lapangan. "Anggarannya akan dibahas terlebih dahulu. Jadi, belum bisa dipastikan kapan dimulai pengerjaannya," tutur Resman.
Sementara itu, sejumlah warga setempat berharap kepedulian pemerintah untuk segera melakukan pembenahan guna menghindari longsor lanjutan yang berpotensi memutuskan badan jalan tersebut.
Seorang warga setempat, Kristop Saragih Garingging mengatakan, ruas jalan tersebut sangat vital digunakan masyarakat terutama dalam proses pengangkutan hasil-hasil pertanian untuk dipasarkan ke Kota Pamatangraya maupun Pematangsiantar. (**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru