Komite I DPD RI Terima Audiensi Forkonas PP DOB Tuntut Pemekaran Daerah Disegerakan dan Cabut Moratorium
Medan (harianSIB.com)Anggota Komite I DPD RI Pdt Penrad Siagian menegaskan, pentingnya pembentukan daerah otonomi baru (DOB) sebagai langkah
"Anak-anak muda harus difasilitasi sarana maupun prasarananya. Saya berpandangan bahwa anak muda harus siap kerja dan siap berwirausaha," kata Masinton Pasaribu saat pertemuan dengan anggota DPR RI, Bane Raja Manalu, bersama genZ (generasi Z) di Kota Pandan, Sabtu malam (2/11/2024).
Masinton menjelaskan, untuk siap kerja, akan disiapkan latihan-latihan keterampilan. Kemudian untuk siap berwirausaha, potensi apa yang bisa dikelola secara sendiri maupun secara bersama-sama.
Baca Juga:
"Tergantung potensi utamanya, kalau pada hasil pertanian atau hasil perikanan, apa yang nanti bisa dikelola untuk mendatangkan nilai tambah.
Kemudian, mendorong pola ekonomi kreatif anak-anak muda. Tugas pemerintah daerah adalah memberikan fasilitas dan stimulan, sehingga anak muda bisa mandiri. Benar ini, bukan sekadar jargon, kita bisa realisasikan nanti. Bagaimana anak-anak muda kita nanti siap bekerja dan siap berwirausaha. Akan dibantu juga akses permodalannya ke bank maupun non bank," kata Masinton Pasaribu.
Sejalan dengan itu, katanya, kreasi anak-anak muda Tapteng harus bisa ditampung dan diwadahi, baik pada bidang seni budaya dan olahraga.
Untuk seni budaya akan diciptakan sanggar-sanggar, untuk siap kerja disiapkan balai latihan kerja lengkap dengan mentornya sampai mereka tumbuh dan mandiri.
Baca Juga:
"Jadi, selera anak muda itu harus terfasilitasi. Kalau dia senang musik, maka difasilitasi alatnya, studio dan lainnya, begitu juga dengan sanggar-sanggar seni budaya dan lainnya," kata Masinton.
Kemudian, bagi anak-anak yang hobi bola, Masinton Pasaribu mengaku kenal dekat dengan salah satu pemilik klub di Liga Belgia.
"Saya berteman dengan Pak Sihar Sitorus. Beliau salah satu pemilik klub di Liga Belgia. Saya sudah bicara, nanti kita akan lakukan talent scouting (pencarian minat bakat) anak-anak muda untuk main bola," kata Masinton.
Kalau Masinton-Mahmud (MAMA), terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Tapteng, katanya akan dikirimkan 2 atau 3 orang ke Klub Liga Belgia tersebut. Selama masa latihan, biayanya ditanggung Pemkab Tapteng.
"Jadi, anak-anak dari desa yang punya prestasi di bidang sepak bola, akan kita bikin go internasional. Anak-anak muda itu perspektifnya harus naik kelas, gitu lho," kata Masinton.
Masinton Pasaribu juga telah punya rencana membuat sport center berstandard internasional yang di dalamnya dilengkapi fasilitas lapangan bola kaki, bola voli, bulu tangkis dan lainnya.
"APBD Tapteng pasti tak sanggup. Nanti kita bisa kolaborasi dengan pemerintah pusat, membuat sport center yang sudah ada lapangan bola berstandard internasional," katanya.
Kemudian, bagi anak-anak sekolah dasar sebutnya, akan disiapkan sarana kreasi dan belajar di taman atau tempat terbuka di lokasi sport center tersebut.
"Nanti, akan kita carikan lahannya, sedangkan untuk anggarannya, akan kita minta bantuan dari teman-teman anggota DPR RI, dan juga kementerian atau lembaga pemerintah terkait," kata Masinton.
Anggota DPR RI, Bane Raja Manalu mengatakan, jika ingin mengajukan anggaran untuk Tapteng itu ada skemanya. Tetapi bupatinya harus punya relasi atau jaringan ke DPR RI dan juga pemerintah pusat.
"Penambahan anggaran itu diusulkan oleh kepala daerah, biasanya Maret atau April sudah masuk. Lalu kepala daerah colek-colek ke DPR RI, di situlah peran kami di DPR RI untuk menggolkan usulan anggaran tadi," kata Bane Raja Manalu.
Kalau bupati tidak mengajukan, tidak ada hak DPR RI untuk mendrop anggaran ke daerah. Jadi, ketika nanti Masinton Pasaribu sudah terpilih dan menjadi Bupati Tapteng, maka tinggal menghidupkan simpul-simpul yang ada di pusat.
"Maka itu, kepala daerahnya harus bisa berkolaborasi dengan DPR RI. Saya dan Bang Masinton sudah klop, sekarang tinggal teman-teman selaku anak muda. Kalau kita sudah klop, maka coblos nomor 2," kata Bane Raja Manalu.
"Lalu, akan ada skema mengajukan tambahan anggaran untuk Tapteng, biar APBD Tapteng gak lalap (tidak mentok) Rp 1,2 triliun, ya kan!," katanya.
Lantas, apakah itu bisa direalisasikan? Bane Raja Manalu mengatakan bisa karena negara punya duit yang banyak hingga mencapai Rp 3.600 triliun setiap tahun.
"Negara ini raja sawer lho. Duit yang Rp 3.600 triliun itu harus dihabiskan, yang bisa membawa uang itu ke Tapteng, tentu harus kepala daerah yang punya akses dan jaringan," kata Bane Raja Manalu.
Dijelaskan, Masinton Pasaribu dengan pengalamannya sepuluh tahun menjadi anggota DPR RI, tentu memiliki akses jaringan ke pemerintah pusat dan berpeluang untuk memajukan Tapteng.
"Sebagai anak Tapteng, saya punya kewajiban untuk membuat Tapteng Naik Kelas. Sejak 2018, saya terus mendorong Bang Masinton untuk mencalon bupati Tapteng," katanya.(**)
Medan (harianSIB.com)Anggota Komite I DPD RI Pdt Penrad Siagian menegaskan, pentingnya pembentukan daerah otonomi baru (DOB) sebagai langkah
Sergai (harianSIB.com)Bentrok dua organisasi kemasyarakatan (ormas) pemuda antara Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya dan Pemuda Pa
Tebingtinggi (harianSIB.com)Diduga memiliki 8 paket narkotika jenis sabu, seorang pria inisial R (24), dibekuk Tim Opsnal Sat Res Narkoba Po
Simalungun (harianSIB.com)Pelaku pencabulan seorang pelajar di Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, berinisial WG (21), ditangkap po
Aekkuo (harianSIB.com)Rumah milik Rahmat R Harahap (32), di Dusun III, Desa Perkebunan Panigoran, Kecamatan Aekkuo, Kabupaten Labuhan Batu U