Senin, 24 Maret 2025

Gundukan Tanah di Jalan Pdt Wilmar Saragih Saribudolok Ganggu Pengguna Jalan

Jheslin M Girsang - Minggu, 09 Februari 2025 15:33 WIB
252 view
Gundukan Tanah di Jalan Pdt Wilmar Saragih Saribudolok Ganggu Pengguna Jalan
Foto : SNN/Mey Hendika Girsang
GUNDUKAN TANAH : Gundukan tanah yang "memakan" hampir setengah badan Jalan Pdt Wilmar Saragih, Kelurahan Saribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun mengganggu pengguna jalan, Minggu (9/2/2025).
Simalungun (harianSIB.com)
Gundukan tanah yang berada di ruas Jalan Pdt Wilmar Saragih, Kelurahan Saribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun mengganggu pengguna jalan. Pasalnya, gundukan tanah itu hampir "memakan" setengah badan jalan.

"Itu sangat mengganggu, karena gundukan tanah berada persis di jalan tikungan. Dimana pada saat berada di gundukan tanah itu kendaraan roda 4 tidak bisa berpapasan. Jadi benar-benar mengganggu dan membahayakan keselamatan pengendara saat melintas," kata seorang pengguna jalan, Rendi Saragih, Minggu (9/2/2025).

Dia menyampaikan, gundukan tanah itu berasal dari galian drainase di kawasan itu. Saat drainase itu dikeruk, tanahnya diangkat ke badan jalan, namun tidak evakuasi sampai sekarang, sehingga tanah tersebut menggunung di badan jalan.

Baca Juga:

"Kalau tidak salah, gundukan tanah itu sudah ada di badan jalan pada saat menjelang akhir tahun 2024. Namun sampai saat ini tanah tersebut tidak evakuasi, membuat hal tersebut mengancam pengendara dan selalu menjadi bahan ocehan warga ketika melintas dari jalan itu," ujarnya.

Menurut Rendi, seharusnya tanah itu langsung dievakuasi dari badan jalan setelah pengerukan drainase, agar pengguna jalan tidak tergangggu. Namun faktanya di lapangan, tanah terus dibiarkan menggunung di badan jalan sampai saat ini, tanpa ada yang menunjukkan kepedulian terhadap keselamatan pengguna jalan.

Baca Juga:

"Olah karenanya, kita berharap kepada pihak terkait secepatnya mengevakuasi gundukan tanah itu dari badan jalan, sebelum terjadi korban kecelakaan lalu lintas. Lebih baik mengantisipasi dari pada menanggulangi. Jangan nanti setelah ada korban baru ada tindakan, itu tidak manusiawi," harap pengguna jalan itu. (**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru