Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 20 Juni 2025

Polisi Investigasi Penyebab Kebakaran di PLTU Labuhan Angin

Rosianna Anugerah Hutabarat - Sabtu, 10 Mei 2025 10:40 WIB
492 view
Polisi Investigasi Penyebab Kebakaran di PLTU Labuhan Angin
Foto: SNN/Dok/Humas Polres Tapteng
Polisi dan Tim PLN IP melakukan investigasi awal kebakaran PLTU Labuhan Angin.
Tapteng(harianSIB.com)

TIM Inafis Satreskrim Polres Tapteng bersama Tim Kantor Pusat PLN Indonesia Power melakukan investigasi awal mengecek tempat kejadian kebakaran di PLTU Labuhan Angin, Jumat (9/5/2025), pukul 14.00 WIB.

Investigasi tersebut dipimpin Kapolsek Kolang didampingi Ps Kanit Identifikasi Satreskrim Polres Tapteng dan Ketua Tim Investigasi dari PLN Indonesia Power, serta pihak dari PLTU Labuhan Angin.

Baca Juga:

"Hasil sementara investigasi awal dari tim kantor pusat PLN Indonesia Power menyampaikan, diduga kuat penyebab kebakaran akibat dari sambaran petir, di mana pada saat kejadian terjadi hujan berpetir, tidak ada korban jiwa maupun korban luka berat dan juga korban luka ringan," ungkap AKP IE Simatupang, Kapolsek Kolang.

Dijelaskannya, adapun total kerugian belum bisa ditaksir karena masih didalami tim investigasi internal. Pihak PLN Pusat Indonesia Power dan Pihak PLTU Labuhan Angin masih mendalami lebih lanjut penyebab pasti kebakaran.

Baca Juga:

Sementara itu, lanjut Simatupang, PLTU Labuhan angin memiliki 2 unit mesin pembangkit. Bagian yang terbakar adalah mesin satu, sedangkan mesin kedua aman.

"PLTU Labuhan angin memiliki 2 unit mesin pembangkit dan yang terbakar adalah satu unit mesin. Bangunan untuk kedua unit/mesin pembangkit tersebut berukuran panjang 120 meter dan lebar 30 meter, di mana bangunan tersebut memiliki 3 lantai," sebutnya.

Demi keselamatan petugas, kegiatan olah TKP hanya dilakukan di lantai 1 meskipun bangunan yang terbakar adalah lantai 1, 2 dan 3.

"Telah diamankan barang bukti akibat kebakaran dan pihak kepolisian akan tetap berkordinasi dengan pihak PLN Pusat dan PLTU Labuhan Angin terkait hasil investigasi lebih lanjut," pungkasnya. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru