Patung Jokowi Senilai Rp2,5 Miliar Berdiri Megah di Karo

Karo(harianSIB.com)
Sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian Presiden ke-7 RI Joko Widodo selama masa kepemimpinannya, warga Liang Melas Datas (LMD) di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, membangun sebuah monumen Patung Jokowi.

Pembangunan monumen ini merupakan bentuk penghargaan masyarakat atas pembangunan jalan sepanjang 37 kilometer di wilayah LMD yang dilakukan pada 2022.

Warga dari enam desa dan tiga dusun di kawasan tersebut sepakat menyebut Jokowi sebagai tokoh pembangunan bangsa yang patut dikenang. Monumen patung Jokowi tersebut didirikan di kawasan pertanian yang diberi nama "Juma Jokowi", berlokasi di Desa Kuta Mbelin, Kecamatan Lau Baleng.

Baca Juga:

• Pengedar Sabu Diringkus Polisi di Jalan Gunung Sinabung
• Ranting LMP Desa Kandibata Baksos Bersihkan Saluran Air Tumpat

Kepala Desa Kuta Mbelin, Efandra Sembiring, mengungkapkan, pembangunan patung ini menelan biaya sekitar Rp2,5 miliar yang sepenuhnya berasal dari swadaya masyarakat. Proses pembangunannya dimulai pada tahun 2023, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bobby Nasution, yang kala itu menjabat sebagai Wali Kota Medan.

Patung Jokowi ini terbuat dari tembaga, memiliki tinggi 6 meter dengan fondasi sedalam 1,5 meter. Desain patung ini cukup unik: bagian bawah patung berbentuk api, menggantikan kaki, sebagai simbol semangat yang membara.

Baca Juga:

• Jalan Desa Tigapancur - Simpang Gurukinayan - Payung Kecamatan Tiganderket Karo "Babak-belur"
• Ketua Harian KONI Deliserdang Fokus Pembinaan Olahraga

Sementara tangan kanan terlihat mengepal, dan tangan kiri memegang buah jeruk, melambangkan komoditas unggulan dari wilayah Liang Melas Datas.

Efandra menjelaskan, proses pembuatan patung telah rampung, namun pembangunan taman di sekitarnya masih berlangsung. Taman ini nantinya akan dihiasi dengan bunga, rumput dan bibit pohon produktif.

Patung ini dirancang oleh dua desainer lokal, Deep Tarigan dan Fernandos Tarigan, yang bekerja sama dengan para artisan pematung dari Yogyakarta. Bagian kepala hingga setengah badan patung dikerjakan di Yogyakarta, sedangkan bagian bawah diselesaikan oleh seniman lokal di Kabupaten Karo. (*)