Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 20 Juli 2025

Warga Desa Silaupadang Sergai Keluhkan Limbah dari PT TSP

* Terjadi Kebocoran Pipa
Bonny Wenles Adimanta Sembiring - Jumat, 18 Juli 2025 12:50 WIB
8.992 view
Warga Desa Silaupadang Sergai Keluhkan Limbah dari PT TSP
Foto harianSIB.com/Bonny Sembiring
TUNJUKKAN : Warga Dusun V Desa Silaupadang, Kecamatan Sipispis, Sergai, Erni Siregar (43) sewaktu menunjukkan lahan tanaman milik masyarakat yang tidak produktif lagi akibat dicemari limbah dari PKS PT TSP, Rabu (16/7/2025).
Tebingtinggi(harianSIB.com)

Sejumlah warga Desa Silaupadang, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) mengeluhkan keberadaan limbah yang diduga berasal dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT TSP (Tenera Sergai Perkasa).

Salah seorang warga Dusun V Sarekat bernama Panusunan Hasibuan (67) saat diwawancarai Jurnalis harianSIB.com, Rabu (16/7/2025), mengatakan, kondisi limbah dari PT TSP memang sudah sangat meresahkan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Baca Juga:

Sebab, lanjutnya, limbah tersebut diketahui memiliki dampak buruk bagi kesehatan serta pertumbuhan tanaman milik warga.

"Selasa (15/7/2025) lalu, pipa saluran pembuangan limbah milik PT TSP diketahui mengalami kerusakan (kebocoran). Akibatnya, air limbah yang ada di pipa itu meluber lalu mengeluarkan bau tak sedap/menyengat dan mengalir ke lahan sawit serta pisang milik saya," katanya.

Baca Juga:

"Akibat teraliri air limbah, sekitar setengah hektar tanaman sawit dan pisang milik saya saat ini sudah tidak produktif lagi alias bermatian," ungkap Hasibuan.

Dari kondisi tersebut, ayah dari 2 orang anak itu meminta kepada pihak perusahaan agar segera melakukan ganti rugi atas kerugian yang dialaminya.

"Melalui pemberitaan ini, diharapkan pihak PT TSP dapat sesegera mungkin melakukan ganti rugi atas apa yang terjadi terhadap tanaman saya. Saya bukan tidak mendukung berdirinya PKS di kampung ini, akan tetapi kondisi lingkungan dan warga sekitar harus tetap diperhatikan. Janganlah masyarakat Desa Silaupadang sampai dirugikan karena beroperasinya PT TSP," ucapnya.

Hal senada turut diutarakan warga lainnya, Erni Siregar (43). Dia menyebut, sejak pipa saluran pembuangan limbah ke lahan aplikasi itu rusak, dirinya kerap mengalami pusing (oyong) lantaran menghirup bau limbah yang menguap.

"Pasca kejadian pipa pembuangan limbah bocor, saya jadi sering oyong karena kerap menghirup bau limbah, pak," keluhnya.

Di kesempatan tersebut, Erni pun mengharapkan pihak perusahaan supaya secepatnya membenahi pipa saluran pembuangan limbah ke lahan masyarakat itu, sehingga dampak negatif yang dirasakan warga sekitar tidak terjadi lagi di kemudian hari.


Sementara itu, Manajer PKS PT TSP Weldy Sinaga ketika dikonfirmasi berulang kali melalui sambungan telepon maupun pesan singkat via aplikasi Whatsapp (WA) enggan merespon. Bahkan, sambungan telepon dari wartawan sempat ditolak.

Sedangkan, Kabid Pengendali Pencemaran Kerusakan Lingkungan (P2KL), Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Sergai, Boy Reonaldi Sihombing saat ditemui, Kamis (17/7/2025), di ruang kerjanya menyatakan, pasca kebocoran pipa pembuangan limbah itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan PT TSP.

Berdasarkan laporan pihak perusahaan, sebut Sihombing, kebocoran pipa pembuangan limbah itu diduga lantaran dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Jadi untuk saat ini, pihak PT TSP telah melakukan penyelidikan sekaligus mempelajari terkait kebocoran pipa tersebut sambil menunggu arahan pimpinan untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan harianSIB.com, keberadaan limbah yang berasal dari PKS PT TSP disebut-sebut meresahkan dan mengkhawatirkan masyarakat Desa Silaupadang, Sergai. Sebab, efek yang ditimbulkan dinilai dapat mencemari kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Bahsombu.

Dalam pemberitaan itu, Kabid Pengendali Pencemaran Kerusakan Lingkungan (P2KL), Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Sergai, Boy Reonaldi Sihombing sempat menyarankan pihak perusahaan supaya menghentikan sementara berbagai aktivitas produksinya hingga seluruh dokumen lingkungan terpenuhi. (**)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru