Jalan Provinsi Lubukpakam-Gunungmeriah Hancur Lebur hingga Truk Terbalik

Bangunpurba (SIB)

Jalan Provinsi lintas Kecamatan Lubukpakam-Kecamatan Gunungmeriah yang juga tembus ke Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun hancur lebur tepatnya di Desa Damak Maliho dan Desa Bah Balua Kecamatan Bangunpurba.

Akibat hancur lebur jalan tersebut, 1 unit truk pengangkut material terbalik saat melintas, Kamis (24/8). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu namun arus lalu lintas terganggu akibat peristiwa tersebut.

Diketahui jalan yang hancur lebur itu juga bagai kubangan kerbau. Kubangan tersebut terlihat di jalan sepanjang kurang lebih 10 meter dengan kedalaman air perkiraan 10-30 centimeter.

Diduga di dalam kubangan tersebut ada lubang yang lebih dalam. Sehingga mengakibatkan truk saat mengangkut material tersebut terkendala dan mengakibatkan terbalik.

Atas kondisi itu dan pengaduan masyarakat, anggota DPRD Deliserdang Agustiawan Saragih (Fraksi PDI-Perjuangan) langsung meninjau jalan yang hancur lebur tersebut. Ia merasa prihatin dengan jalan provinsi yang hancur lebur tersebut.

"Hancur kali jalan provinsi ini kemarin sampai 1 meter ini ketinggian genangan airnya. Memang sangat memprihatikan kondisi jalan lintas provinsi ini," kata Agustiawan.

Dia mengaku sudah menghubungi anggota DPRD Sumut, Sutarto atas kejadian tersebut. Untuk segera menangani jalan yang hancur lebur tersebut, agar aktivitas masyarakat tidak terganggu.

"Kita minta Bapak Gubernur Sumatera Utara dan dinas terkait di Dinas Provinsi Sumut untuk segera mengambil langkah cepat dalam memperbaiki jalan rusak parah ini. Mudah-mudahan dengan bantuan Pak Sutarto yang sudah saya telepon tadi bisa menyampaikan aspirasi masyarakat Bangunpurba Kabupaten Deliserdang dan juga pelintas jalan provinsi ini," minta Politisi PDI Perjuangan itu.

Ia juga hadir saat meninjau bersama Camat Bangunpurba, Raden Mewah dan Kepala Desa Damak Maliho dan Kepala Desa Bah Balua. Menurutnya dalam waktu dekat mereka akan menggerakkan masyarakat untuk bergotong royong untuk langkah awal.

"Kami mau gerakkan dulu warga untuk bersama membuka saluran air dari jalan tersebut, karena posisi kubangan itu bagai kuali. Jadi kami mau keruk pembuangan air. Bila sudah kering kami mau panggil para pengusaha sekitar untuk menyumbangkan material, agar jalan tersebut dapat dilintasi secara darurat," terang Agustiawan. (C2/r)