President Inampa (Indonesian Maritime Pilots’ Association) Pasoroan Herman Harianja memanfaatkan pertemuan The 3rd Asia Pacific Maritime Pilots’ Forum (APMPF) untuk memaparkan gagasan, konsep dan aplikasi terkait pemanduan di Selat Malaka sebagai salah satu selat tersibuk di dunia.
APMPF yang berlangsung di Plaza Hotel Seoul, Korea Selatan, dibuka secara resmi oleh President IMPA (International Maritime Pilots Association) Capt. Simon Pelletier dari Kanada.
Pertemuan yang berlangsung sejak 28 Agustus hingga 1 September 2023 itu, dihadiri ± 200 peserta mewakili 19 negara yang berada di kawasan Asia Pasifik. Sementara delegasi Indonesia mengirim 27 orang Perwira Pandu Maritim Indonesia, mitra kerja termasuk pendamping.
"Forum internasional ini sangat penting karena kita mendapatkan kesempatan untuk memberikan gagasan dan konsep tentang pemanduan di Selat Malaka," kata Herman dalam pertemuan dengan wartawan, Jumat (22/9/2023).
Herman menjelaskan forum ini sangat bermanfaat bagi delegasi Indonesia. Selain sebagai ajang learning dan sharing, juga sebagai wahana untuk benchmarking industri dengan berbagai negara lainnya mengenai maritime safety (keamanan maritim) khususnya di kegiatan pemanduan dan penundaan kapal.
Menurut Herman, kegiatan forum internasional seperti ini menjadi sangat penting bagi semua pihak. Selain untuk meningkatkan silaturahmi sesama profesi Perwira Pandu Maritim, berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman dan keahlian, juga meningkatkan peluang kerja sama atau kolaborasi bisnis antar negara melalui mekanisme yang saling menguntungkan.
"Dan tentunya tidak kalah penting adalah benchmarking industri bisnis kemaritiman dari berbagai peserta/negara yang mengikuti acara tersebut," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Herman menyampaikan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Kongres ke-27 IMPA tahun 2026 di Bali dan Jakarta. Kesiapan Indonesia itu, katanya, juga telah dipaparkan/disampaikan pada Kongres IMPA ke-24 di Dakar Senegal tahun 2018, dan juga pada Kongres IMPA ke 25 di Cancun Meksiko tahun 2022.
"Kita juga akan kembali menyampaikannya pada saat Kongres IMPA ke-26 di Rotterdam Belanda tahun 2024," terangnya.
Berdasarkan pengalaman kongres sebelumnya, lanjutnya, peserta dari seluruh dunia akan hadir pada perhelatan akbar tersebut. Diharapkan nantinya pertemuan tersebut akan meningkatkan peran dan arti Inampa bagi stakeholder yang ada di dalam maupun luar negeri. Pertemuan tersebut, juga akan meningkatkan citra Indonesia di mata maritim dunia.
"Kongres tersebut akan membawa banyak benefit bagi Indonesia dan sebagai ajang untuk marketing dan public relation bagi komunitas maritim internasional," ujarnya seraya menambahkan The 4th APMPF akan berlangsung di Danang City Vietnam.
Di sela-sela pertemuan, delegasi Indonesia berkesempatan mengunjungi HMM (Hyundai Merchant Marine), perusahaan Korea Selatan berskala global. HMM adalah perusahaan pengapalan peti kemas dengan total kapasitas kapal terbesar kedelapan di dunia. HMM mengangkut cukup banyak barang ekspor dari Korea Selatan, sehingga menjadi perusahaan pengapalan peti kemas terbesar di Korea Selatan. (*)