Lubukpakam (SIB)
Dalam mencegah krisis pangan ke depannya, Pemkab Deliserdang melalui Dinas Pertanian (Distan) akan berupaya mengoptimalkan lahan pertanian dengan cara meningkatkan indeks pertanaman. Dalam rangka menunjang peningkatan produksi. Sehingga krisis pangan khususnya di Deliserdang dapat dihindarkan.
"Upaya lainnya melakukan pendampingan terhadap petani dalam rangka mensukseskan program pemerintah. Seperti optimalisasi lahan, bantuan benih, fasilitas pupuk bersubsidi, fasilitas alat mesin pertanian dalam rangka modernisasi pertanian Kabupaten Deliserdang. Lalu pelatihan peningkatan kapasitas petani dan petugas serta mendorong pemuda untuk turut menumbuh-kembangkan petani milenial," kata Kepala Distan Deliserdang, RS Dongoran bersama Kabid Tanaman Pangan, Abdul Latief saat dihubungi di Lubukpakam, Selasa (5/3).
Dikatakan, selain dua upaya tersebut, pihaknya juga intens berkordinasi dengan instansi terkait dan pemerintah atasan (Pemprov Sumut dan Pemerintah RI), untuk mengupayakan perbaikan infrastruktur pertanian.
Ditanya bagaimana kemungkinan hasil panen gabah petani dan harga beras serta harga gabah petani saat ini di Deliserdang, Dongoran menjawab, untuk Deliserdang sampai saat ini masih aman. Sebab potensi panen padi sampai Maret 2024 di Kabupaten Deliserdang dengan lahan 20.007 hektare (ha) dengan produksi 119.222 ton. Sementara potensi tanam Januari 2024 - September 2024 seluas 59.906 ha.
"Jadi intinya di Deliserdang untuk krisis pangan ke depannya akan aman dari segi produksi. Namun soal kenaikan beras itu secara nasional. Jadi walau surplus beras di Deliserdang, namun tidak bisa kita jamin beras itu hanya bertahan di Deliserdang. Tidak ada wewenang kita menahan petani mau jual kemana padi dan berasnya," terang Dongoran.
Sebab menurut dia, secara logika tentu para petani akan jual gabahnya dimana harga tertinggi. Bila ada permintaan dari luar Deliserdang dengan harga mahal tentu petani akan menjualnya. Sebab hitungan bisnis tentu demikian, agar kesejahteraan perekonomian petani meningkat.
"Jadi soal harga kami dari Distan Deliserdang tidak bisa berkomentar banyak. Karena petani itu mau harga jual padinya tentu dimana yang mahal, " tutur mantan Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Deliserdang itu.
Lebih lanjut dia jelaskan, Deliserdang termasuk 10 besar penyuplai bahan pangan di Indonesia. Hal itu dibuktikan pada 24 Agustus 2023, Bupati Deliserdang kala itu Ashari Tambunan menerima penghargaan Adi Karya Pembangunan Pertanian dari Wakil Presiden Ma'aruf Amin di Istana, Jakarta.
OPERASI PASAR
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Deliserdang Putra J Manalu bersama Sekretaris Dinas Retno, Kabid Pengembangan Perdagangan, Juangi K Zebua serta Ahli Muda Analis Perdagangan, Debora Tarigan kompak menyebut dalam menjaga stabilitas harga pihaknya gencar melaksanakan operasi pasar.
"Kita gencar melakukan operasi pasar murah di 22 Kecamatan di Deliserdang dan gencar tinjau gudang-gudang stok penyimpanan beras. Dan hari ini kita melakukan operasi pasar murah selama 2 hari di halaman Kejari Deliserdang," kata Putra.
Selain operasi pasar, pihaknya intens melakukan pemantauan harga setiap hari. Dengan melaporkan atau berkordinasi kepada pihak terkait.
"Jadi operasi pasar ini kita kerjasama dengan Bulog Divre I, Indomaret, PT Kurnia dan perusahaan yang lain. Mengingat terbatasnya APBD 2024," terang mantan Kabid Pasar Deliserdang itu.
Sementara Juangi menjelaskan, operasi pasar murah yaitu khususnya beras premium dan medium, minyak makan, gula, tepung, sirup, ikan kaleng dan lainnya. Item pangan ini setiap ada kegiatan operasi pasar murah mereka laksanakan dengan pihak pengusaha baik di kecamatan.
"Kegiatan operasi pasar di Kejari Deliserdang karena inisiasi dari bapak kejaksaan. Tujuannya tidak lain untuk stabilitas harga. Ini untuk umum boleh membeli, siapa saja boleh, " terang dia.
Harga operasi pasar yang sudah mereka lakukan di Kecamatan Birubiru dan kecamatan lainnya serta di halaman Kejari Deliserdang, dipastikan Juangi berbeda dengan harga pasaran. Bahkan sekali operasi pasar pihak Bulog menyiapkan 5 ton beras.
"Intinya jauh beda dengan harga di pasaran.
Untuk harga Rp55.000 per 5 Kg untuk operasi pasar. Sementara harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp57.500. Jadi operasi beras ini SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan), beras jenis medium," tegas Juangi saat memantau operasi pasar ditemui SIB di halaman Kantor Kejari Deliserdang.
AMAN
Lebih lanjut dikatakan Juangi soal beras di Deliserdang stoknya aman sampai menjelang Idul Fitri. Hal itu diketahui setelah komunikasi yang disampaikan Bulog Divre I kepada Disperindag Deliserdang.
"Terkait stok yang tahu Bulog, cuma untuk sampai Idul Fitri aman stok beras sudah disampaikan secara resmi kepada kita. Bulog juga sangat mendukung stabilitas harga karena jika kita mau operasi pasar, mereka siapkan 5 ton per hari," terang boru Zebua itu.
Ditanya soal populasi jumlah penduduk di kecamatan Birubiru berbeda dengan populasi di Percut Seituan, jawab Juangi bahwa Disperindag tetap melaksanakan sekali per kecamatan. Namun apabila ada masyarakat lewat pemerintah desa dan kecamatan meminta lebih dari sekali atau berapa kali bisa dilayani operasi pasar tapi harus ada surat ke Disperindag Deliserdang.
NORMAL
Juangi yang kerap setiap hari memantau harga pasar menegaskan bahwa Maret 2024 harga gabah di pasaran normal. Untuk per Kg sebesar Rp6.500. Namun pada Januari 2024 diakuinya pernah naik dari normal sebesar Rp7.100 per kg.
"Jadi sesuai pantauan harga gabah di Deliserdang itu normal Rp6.500 per Kg. Namun setelah jadi beras, hal ini yang jadi naik harga. Kebaikan inilah yang kami duga ada spekulasi dari para pedagang beras, akibat bisa saja banyak permintaan, dengan membuat banyak stok di rumah tangga atau lainnya. Namun hal ini sudah diantisipasi pihak Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Deliserdang," tandas dia.(**)