Sabtu, 26 April 2025

Sampah Medan, Energi Masa Depan Pembangkit Listrik

Robert Banjarnahor - Minggu, 28 Juli 2024 11:37 WIB
434 view
Sampah Medan, Energi Masa Depan Pembangkit Listrik
Ist/SNN
Gunung sampah di TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. Ilustrasi
Jakarta (harianSIB.com)
PT PLN Indonesia Power (PLN IP) membangun fasilitas produksi biomassa di Medan, Sumatera Utara, untuk mempercepat transisi energi di Indonesia dengan memanfaatkan biomassa sebagai energi utama pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

"Kita sedang membangun fasilitas produksi bahan bakar jumputan padat (BBJP) di Kota Medan melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Pangkalan Susu ," ungkap Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, dalam keterangannya di Jakarta pada Minggu, dilansir dari Antara.

Hal ini, lanjutnya, juga sekaligus sebagai upaya PLN IP untuk membantu mengatasi masalah sampah di Kota Medan. PLN IP terus melakukan inovasi untuk mengakselerasi transisi energi, salah satunya dengan menerapkan co firing biomassa yang berasal dari sampah untuk dimanfaatkan sebagai energi primer PLTU.

Baca Juga:

"Dengan penerapan co firing, maka PLN Indonesia Power dapat membantu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sektor kelistrikan, khususnya dari PLTU," ujarnya.

Pembangunan fasilitas pilot project BBJP plant yang berlokasi di TPA Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, itu dilakukan bersama Pemerintah Kota Medan. Aset pilot project BBJP plant Kota Medan pun diserahkan ke Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan.

Baca Juga:

Dijelaskannya, fasilitas BBJP menghasilkan 16 ton per bulan yang berasal dari sampah Kota Medan. BBJP yang dihasilkan kemudian dikirim ke PLTU Pangkalan Susu sebagai bahan campuran (co firing) energi primer PLTU Pangkalan Susu.

Persentase campuran BBJP sebesar tiga persen dari bahan bakar yang digunakan setiap harinya oleh PLTU Pangkalan Susu. Nilai kalori BBJP yang dihasilkan sebesar 3.400 kkal/kg.

"Program pilot project BBJP ini Alhamdulillah sudah terealisasi berkat dukungan beberapa pihak, terima kasih atas kerja sama dan sinergi selama ini," tambah Edwin.

Edwin menjelaskan, PLTU Pangkalan Susu berkontribusi besar terhadap sistem kelistrikan Sumatera bagian utara melalui transmisi 275 kV. Kontribusi PLTU Pangkalan Susu sebesar 29 persen dari kebutuhan di sistem kelistrikan Sumatra bagian utara.

"PLTU ini menjadi backbone sistem kelistrikan di Sumatra khususnya di Sumatra bagian utara. Dengan penyerapan BBJP ini, maka PLN Indonesia Power dapat mengurangi konsumsi batu bara PLTU yang menjadi tulang punggung kelistrikan, serta membantu pemerintah daerah dalam mengurangi masalah sampah," tuturnya.

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru