Kamis, 13 Februari 2025

SJI Hari Kedua, Khairul: Wartawan Menyalin Karya Orang Lain, Kehilangan Integritas

Tumpal Manik - Selasa, 24 September 2024 17:33 WIB
285 view
SJI Hari Kedua, Khairul: Wartawan Menyalin Karya Orang Lain, Kehilangan Integritas
Foto: SNN/Tumpal Manik
BERI MATERI: Khairul Jasmi memberikan materi pada hari kedua Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), di Hotel Grand Inna Medan, Selasa (24/9/2024).

Medan (harianSIB.com)
Hari kedua Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), di Hotel Grand Inna Medan, Selasa (24/9/2024), Khairul Jasmi, pimpinan redaksi salah satu media dan anggota tim penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW), memaparkan penulisan berita yang baik.

"Menulis merupakan kemampuan yang membutuhkan latihan yang konsistensi serta disiplin dalam membangun keunikan gaya," ujarnya, sembari menyebut dalam prosesnya penting memperhatikan tulisan secara detail.

Menurut Khairul, setiap kata harus dipilih dengan cermat, agar kalimat terstruktur dengan rapi dan membawa pesan yang jelas.

Baca Juga:

"Jangan takut mengeksplorasi kosakata baru dan membuat catatan dari berbagai sumber, baik itu film, buku atau percakapan sehari-hari," ucapnya.

Lanjutnya, menemukan inspirasi bisa dari mana saja, tetapi pengolahan ide menjadi sesuatu yang orisinal merupakan tanggung jawab penulis.

Baca Juga:

"Di dunia jurnalistik, fakta dan data adalah pondasi utama. Mengarang bebas tanpa dasar yang jelas hanya akan menurunkan kualitas tulisan," tegasnya.

"Seorang wartawan yang baik selalu membuat berita sendiri karena saat wartawan mulai menyalin karya orang lain tanpa memberikan nilai tambah, dia telah kehilangan integritasnya sebagai wartawan", tambahnya.

Selain itu, menulis dengan baik tidak harus panjang, tetapi perlu efisien. Setiap kalimat harus bermakna, setiap paragraf harus menyampaikan gagasan baru.

"Jika anda merasa kesulitan mulai menulis, mungkin masalahnya ada pada kurangnya kosakata. Untuk itu, membiasakan diri membaca dan mencatat kata atau frasa baru bisa sangat membantu. Kosakata adalah alat utama dalam menulis, dan semakin banyak variasi kata yang dikuasai, semakin mudah menyampaikan ide dengan jelas dan menarik," imbuhnya.

Ia juga mengatakan, menulis bukan soal menciptakan sesuatu yang tidak pernah ada, tetapi lebih tentang mengolah realitas menjadi sesuatu yang lebih mudah dipahami dan dinikmati. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru