Rabu, 26 Maret 2025

Kakanwil Kemenkumham Sumut Resmikan Rumah Ibadah Cetiya dan Program Pembinaan di Lapas Pancurbatu

Leo Bastari Bukit - Sabtu, 12 Oktober 2024 19:42 WIB
239 view
Kakanwil Kemenkumham Sumut Resmikan Rumah Ibadah Cetiya dan Program Pembinaan di Lapas Pancurbatu
Foto: Dok/Lapas Pancurbatu
POTONG PITA: Agung Krisna, disaksikan Nimrot Sihotang melakukan pemotongan pita peresmian rumah ibadah Cetiya, perpustakaan dan pabrik roti, Sabtu (12/10/2024).
Pancurbatu (harianSIB.com)
Lapas Kelas IIA Pancurbatu, Kanwil Kemenkumham Sumut meresmikan rumah ibadah Cetiya Dharmapala dan Sarana Pembinaan Kemandirian, Sabtu (12/10/2024).

Kegiatan ini dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumut Agung Krisna, Kadivpas Rudy Fernando Sianturi, Forkopimcam Pancurbatu, Ketua DPD Dharmapala Nusantara Sumut Jopi, anggota DPRD Sumut Palacheta Subies Subianto, Ketua Yayasan Anugerah Insani Residivis diwakili Sekretaris Adhe Novi, serta seluruh petugas Lapas Kelas IIA Pancurbatu.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumut, Agung Krisna dan Ketua DPD Dharmapala Nusantara Sumut Jopi. Selanjutnya, penandatanganan kerja sama Yayasan Anugerah Insani Residivis oleh Kepala Lapas Kelas IIA Pancurbatu Nimrot Sihotang dan Ketua Yayasan Anugerah Insani Residivis diwakili Sekretaris, Adhe.

Baca Juga:

Tempat ibadah Cetiya yang diresmikan ini adalah ruang ibadah bagi umat Budha, tetapi bisa juga digunakan untuk umat beragama Hindu.

"Kita semua adalah warga negara Indonesia yang beragama, yang mengetahui ajaran agama masing-masing, karenanya mari kita semua untuk dapat menciptakan suasana damai," kata Agung Krisna.

Baca Juga:

Untuk program pembinaan kemandirian di lapas, Agung menerangkan sesuai UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang tujuan sistem pemasyarakatan untuk memberikan wadah bagi orang yang bersalah agar patuh kepada hukum dan dapat membangun bangsa.

Sementara itu, Nimrot Sihotang menerangkan semua program tersebut bisa terwujud dampak dari gotong royong jajaran petugas Lapas Kelas IIA Pancurbatu. Istilahnya dalam Bahasa Karo, "Sisampat-sampaten gelah mehaga".

"Program pembinaan yang kita buat terutama bertujuan untuk memberikan sarana bagi mereka para narapidana agar mendapatkan bekal di kemudian hari dan dapat diterima kembali di masyarakat. Selain itu juga sekaligus mengukir sejarah, di mana belum pernah terjadi di Lapas Kelas IIA Pancurbatu," ujar Nimrot.

Dia berharap program Kakanwil Agung Krisna di Lapas Kelas I Malang, dapat juga diterapkan di Lapas Pancurbatu.

Dalam kegiatan itu, Nimrot mengajak Kakanwil beserta jajaran dan rombongan Muspika Plus Pancurbatu untuk meninjau program pembinaan yang telah terealisasi, sekaligus pemotongan pita menandakan peresmian pembukaan perdana rumah ibadah Cetiya, perpustakaan dan pabrik roti. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru