Seminar "How Inner Child and Social Media Influenced Your Mental Health?” Digelar di GBI

Medan (harianSIB.com)

Masyarakat harus bijak dan bisa membatasi diri atau hanya seperlunya dalam menggunakan media sosial (medsos), agar tidak mengganggu kesehatan mental yang lebih baik serta perlu memulai meng-crosscek diri masing-masing apakah ada "inner child" yang terluka.

Hal itu ditegaskan Anita Karolin Hartono ST dan Yohana Mesel Panjaitan MA Konselor yang tampil sebagai narasumber pada seminar yang berjudul "How Inner Child and Social Media Influenced Your Mental Health?" yang digelar mahasiswa/mahasiswi Pascasarjana PAK STT Pelita Kebenaran, di GBI MMTC Medan, Sabtu (19/10/2024).

Seminar yang dihadiri 156 orang peserta dan 12 orang viewers yang dilakukan melalui saluran live streaming youtube ini, banyak hal yang disampaikan oleh kedua narasumber, terutama terkait kesehatan mental akan sangat dipengaruhi dalam menyikapi sosial media.

Baca Juga:

• Pasca Dugaan Pungli, Oknum Polantas Polsek Medan Baru Dikurung di Patsus 30 Hari
• Investasi Asing Rp 5 Triliun Disandera, Pengusaha Lokal Diperiksa Polisi

"Apalagi jika ada inner child negatif yang belum terselesaikan sejak masa kecil atau inner childnya terluka. Contoh seseorang akan sangat mudah self comparation atau membandingkan diri dengan orang lain saat melihat media sosialnya dan dampaknya menjadi tidak bersyukur atau melakukan hal-hal negatif yang seharusnya tidak dilakukan," tambah Anita Karolin.

Sementara itu, Yohana Mesel Panjaitan memaparkan, manusia harus memiliki kesadaran diri soal keterbatasan, kelebihan dan keunikan, sehingga berani menerima, mengakui dan memproses emosi saat menggunakan media sosial.

Baca Juga:

• Akhir Era Media Sosial? Zuckerberg Ungkap Realita Mengejutkan
• Konjen RI di Jeddah Benarkan Penangkapan WNI Terkait Dugaan Penipuan Haji

Turut hadir dalam seminar tersebut, Direktur Pascasarjana STT Pelita Kebenaran Dr Suardin Gaurifa MTh dan Ketua Prodi Magister PAK Dr Mindo J Pangaribuan MMis MPd yang didaulat membuka acara menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya seminar tersebut.

"Melihat perkembangan era digitalisasi yang sangat berkembang dengan cepat, ternyata tidak hanya membawa dampak yang baik dalam percepatan penyebaran informasi, membantu pekerjaan bahkan memberikan solusi cepat dalam melakukan segala sesuatu, " ujar Suardin Gaurifa.

Namun, tambah Suardin saat menyimpulkan hasil seminar, perkembangan digitalisasi juga memiliki dampak negatif yang bisa mengganggu kesehatan mental seseorang, sehingga masyarakat harus bijak dan bisa membatasi diri atau hanya seperlunya dalam menggunakannya.(*)