Lapas Pancurbatu Dukung Ketahanan Pangan dengan Budidaya Cabai dan Ikan Lele

Pancurbatu (harianSIB.com)
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Pancurbatu Tribowo bersama jajaran melakukan pengecekan pertumbuhan tanaman cabai di area branggang menara Lapas Pancurbatu, Selasa (4/2/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang diinisiasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan guna meningkatkan ketahanan pangan di dalam lembaga pemasyarakatan, sekaligus mendukung Asta Cita Presiden terkait ketahanan pangan.

Tribowo menegaskan bahwa Lapas Pancurbatu berkomitmen mendukung penuh program pemerintah dalam menciptakan lahan produktif di dalam lapas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memanfaatkan area branggang menara sebagai lahan pertanian.

Baca Juga:

• Harga Kebutuhan Pokok Turun Dipicu Lemahnya Belanja Masyarakat, THR Jadi Pendorong Konsumsi
• Lonjakan Kasus Gagal Ginjal Usia Muda, Biaya BPJS Membengkak Rp 11 Triliun

"Harapannya, dengan menjadikan lahan di dalam Lapas Pancurbatu sebagai area produktif, kita dapat mendukung program ketahanan pangan. Saat ini, kami telah menanam cabai di area branggang pos menara 1 dan 2, serta melakukan penaburan bibit ikan lele di area branggang pos menara 3," ujar Tribowo.

Selain melakukan pengecekan pertumbuhan cabai, Tribowo juga meninjau kondisi keamanan di area branggang serta memeriksa sarana dan prasarana di pos atas.

Baca Juga:

• Dirjenpas Tinjau Lapas Pancurbatu, Apresiasi Fasilitas dan Pelayanan Warga Binaan
• Kapolres Tebingtinggi Panen Raya Jagung Perdana di Kelurahan Pabatu

Dengan optimalisasi fasilitas keamanan, diharapkan pengawasan terhadap program pertanian di dalam lapas dapat berjalan lebih efektif dan terpantau dengan baik.

Program ketahanan pangan ini menjadi langkah konkret dalam memanfaatkan lahan yang ada di dalam lembaga pemasyarakatan untuk tujuan produktif, sekaligus memberikan manfaat bagi warga binaan.

Dengan sinergi yang baik antara petugas dan warga binaan, Lapas Pancurbatu optimistis program ini dapat berjalan dengan optimal dan berkelanjutan. (*)